Saturday, January 28, 2023

Islam menginginkanmu bahagia bukan bersedih.

Islam menginginkanmu bahagia bukan bersedih.

Manusia tidak luput dari dua keadaan, samaada dalam keadaan gembira atau dalam keadaan sedih. Allah lah yang menciptakan sebab-sebab orang menjadi seseorang itu tertawa dan menangis. Firman Allah Subhanahuwata'ala,


وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ


Maksudnya:"Dan bahawasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis". Al-Najm ayat 43.


Bersyukurlah  atas nikmat Islam, kerana Islam adalah agama yang menginginkan agar manusia senantiasa bahagia. Allah Subhanahuwata'ala selaku Sang pencipta Syariat ini tidak ingin melihat hamba-Nya bersedih hati. Oleh kerana itu Islam diturunkan untuk membawa kebahagiaan bagi segenap makhluk, bukan untuk menyusahkan. Dalam surat Ta Ha Allah berfirman,


مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ


Maksudnya:“Kami tidaklah menurunkan Al Quran ini kepadamu untuk membuatmu susah”. Ta ha ayat  2.

Ertinya, Islam diturunkan untuk membuatmu bahagia.


Bahkan di saat seorang jauh dari Islam, maka saat Itulah kesedihan hakiki akan menghampirinya dan dia memang layak untuk mendapat kesedihan,


Kata-kata sedih dalam Al-Quran tidaklah datang kecuali dalam konteks larangan atau kalimat peniadaan (negatif). 


Dalam konteks larangan, misalnya adalah firman Subhanahuwata'ala,


وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ


Maksudnya:“Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. Ali Imran ayat 139.


Firman Subhanahuwata'ala,


وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ


Maksudnya:"Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka". Al-Nahl ayat 127. 


Firman Subhanahuwata'ala,


لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ


Maksudnya:"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Al-Taubah ayat  40


Adapun dalam konteks kalimat peniadaan (negatif) misalnya firman Allah Subhanahuwata'ala,


لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


Maksudnya:"Mereka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". Al-Baqarah ayat 38.


Bila diperhatikan sebuah hadith Nabi Sallallahu'alaihiwasallam, maka dapat disimpulkan dengan sebuah kesimpulan yang indah. Iaitu hanya sakadar berbisik-bisik, bila mana boleh membuatkan saudaranya bersedih, maka ianya dilarang.


Di mana Nabi Sallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَحْزُنُهُ


Maksudnya:"Dari Abdullah dia berkata; Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang dari kalian berbisik tanpa menyertakan orang ketiga, sebab hal itu akan membuatnya sedih". Ibnnu Majah (3765).


Ini menunjukkan bahawa Islam begitu menjaga perasaan penganutnya dan amat menginginkan kebahagiaan dalam hati setiap insan. Bahkan Allah suka melihat tanda-tanda bahagia itu nampak dalam diri hambanya.


عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ


Maksudnya:" Dari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari datuknya] ia berkata; Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah senang bila melihat bekas nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya". Tirmizi (19087)


Betapa indahnya Islam, agama yang mencintai kebahagiaan  dan menghapuskan  duka cita di dunia dan di akhirat. Wahai saudara ku usirlah kesedihan dari hatimu. Jangan biarkan syaitan memanfaatkannya. Kerana syaitan selalu mengintai setiap gerak-gerik kita. Sebagaimana Rasulullah khabarkan,


عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ……


Maksudnya:" Dari Jabir ia berkata; Aku mendengar Nabi Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya syaitan akan mendatangi salah seorang diantara kalian setiap saat, hingga dalam masalah makan….". Muslim(3794)


Syaitan senang melihat seorang mukmin bersedih. Ia amat menginginkan kesedihan itu ada pada orang-orang beriman. Allah Subhanahuwata'ala mengkhabarkan dalam firman-Nya,


إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ


Maksudnya:“Sesungguhnya pembicaraan bisik-bisik itu hanyalah dorongan dari syaitan. Supaya menjadikan hati orang-orang beriman sedih. Padahal pembicaraan rahasia untuk menggunjing tidak akan merugikan orang-orang beriman sedikitpun, kecuali dengan kehendak Allah. Hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal”. Al-Mujadilah ayat 10.


Mengunjing: memfitnah, mengumpat, mengata-ngatai (orang dan sebagainya)

No comments:

Post a Comment

Dua kemampuan bagi menggapai Husnulkhatimah.

Dua kemampuan bagi menggapai Husnulkhatimah. Kita seharusnya benar-benar menyedari bahawa kita sebenarnya berhadapan dengan dua pilihan jala...