Sunday, October 31, 2021

Matinya Para Ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat.

Matinya Para Ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat.

Pada hari ini, boleh disaksikan kemunculan ramai alim ulama dalam pelbagai disiplin ilmu. Perkembangan ini boleh dilihat melalui kemunculan sekolah pondok,sekolah dan pusat pengajian tinggi bagi menampung keperluan cerdik pandai yang semakin ramai dikeluarkan. Peredaran  zaman juga menunjukkan peranan ilmu semakin berkembang dan cerdik pandai semakin bertebaran di atas muka bumi.


Ilmu agama dapat membezakan antara perkara yang hak dan yang batil. Dengan adanya ilmu maka seseorang itu akan sentiasa selamat daripada sebarang perkara yang memudaratkannya, baik dalam hal dunia mahupun hal akhirat.


Namun, baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam mengingatkan semua manusia bahawa pada satu ketika nanti ilmu akan diangkat oleh Allah Subhanahuwata'ala sebagai tanda hampirnya kiamat.


Dalil diangkatnya ilmu adalah difahami melalui sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


َ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُكُمْ بِهِ أَحَدٌ غَيْرِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ


Maksudnya:"Dari Anas radhiallahu'anhu, ia berkata; Aku benar-benar akan menceritakan suatu hadith yang telah aku dengar dari Rasulullah ﷺ, yang selain diriku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Diantara tanda hari kiamat datang adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum khamer dan sedikitnya kaum laki-laki serta banyaknya kaum wanita hingga jika ada lima puluh orang wanita namun hanya ada satu orang laki-laki dari mereka". Bukhari(4830)


Berdasarkan hadith di atas akan berlaku pada akhir zaman nanti ilmu akan diangkat dengan kematian para alim ulama yang bersungguh-sungguh dalam menyampaikan ilmu. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا


Maksudnya:"Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". Riwayat Bukhari(98).


Kehilangan ramai ulama sebenarnya bukan baru berlaku sekarang. Namun, kalau dilihat sepanjang sejarah 14 abad (Hijriyah), paling tidak dua abad terakhir kita memang tidak mempunyai lagi ulama, dalam erti kata ulama yang karyanya berkaliber dan nampak besar bagi Umat Islam, seperti Imam Al-Ghazali.


Matinya ulama pada  saat ini, adalah suatu kehilangan yang sangat besar. Namunpun begitu, fenomena matinya ulama yang karya-karyanya menjadi rujukan oleh ramai Umat Islam dan itulah yang seharusnya lebih diwaspadai sebagai tanda kiamat adalah dengan matinya ulama sebelum abad 13-14 Hijriyah. 


Matinya ulama bukan sekadar menjadi tanda bahawa kiamat telah dekat, melainkan juga sebagai tanda umat ini akan kehilangan rujukan. Nantinya umat ini akan meminta rujukan kepada ulama-ulama sesat yang kurang ilmunya, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam.


Matinya seorang alim yang soleh bukan hanya akan membuat bumi menangis, bahkan juga membuat bumi akan 

hancur dan rosak. Sebagaimana yang difahami oleh Ahli tafsir dalam menafsirkan firman Allah Subhanahuwata'ala dalam surah ar-Ra’d  ayat 41 yang berbunyi: 


“أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا ۚ وَاللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ ۚ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ


Maksudnya:"Dan apakah mereka tidak melihat bahawa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Maha cepat hisab-Nya". surah ar-Ra’d  ayat 41.


Menurut Ibnu ‘Abbas, sebagaimana yang dinaqalkan oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya (4/406), berkata: “Maksud dari firman Allah: ‘lalu Kami kurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya’, maksudnya adalah hancurnya bumi, dan hancurnya bumi dengan matinya para ulama, fuqaha (para ahli fikih) dan orang-orang soleh di dalamnya”.  


Demikian juga menurut Imam Mujahid apa yang dimaksudkan hancurnya bumi adalah dengan matinya para ulama. ‘Atha` bin Abi Rabah juga mengatakan perkara yang sama. Dalam Kitab  Jami’ Bayan al-‘Ilm wa Fadhlih karya Imam Ibnu Abdil Barr (w 463 H) 1/600, ketika menafsirkan ayat di atas, ‘Atha` bin Abi Rabah berkata: “Maksudnya adalah dengan wafatnya para fakih dan orang-orang terbaiknya”.  


Ibnu Abdil Barr membuat komentar: “Pendapat ‘Atha` ini dalam menafsirkan ayat di atas adalah pendapat  yang sangat baik sekali, yang diterima oleh para ulama”.


Semakna dengan sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam yang menegaskan bahawa matinya para ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat,


عَنْ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ


Maksudnya:"Dari Syaqiq mengatakan; aku bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya mengatakan; Nabi ﷺ bersabda, "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, alharaj adalah pembunuhan." Riwayat Bukhari (6538).


Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam menegaskan ciri-ciri kiamat adalah berupa tersebarnya kebodohan, minuman keras, perzinaan dan pembunuhan yang semuanya merupakan perbuatan yang merosakkan di bumi ini, semuanya disebabkan kerana diangkat dan dicabutnya ilmu. Dan dicabutnya ilmu itu dengan jalan dimatikan-Nya para ulama.  


Berdasarkan hadith-hadith di atas, terdapat satu bentuk gambaran yang besar mengenai situasi ilmu yang sedang pesat berkembang pada hari ini. Menghampiri kepada tibanya hari kiamat, ilmu berkaitan dengan agama dan syariah akan diangkat oleh Allah Subhanahuwata'ala melalui guru, pendidik dan para ulama yang dimatikan bersama ilmu yang ada padanya.


Ilmu merupakan suatu maklumat dan pengetahuan yang diwarisi daripada satu generasi kepada generasi yang seterusnya. Namun, sekiranya pewaris keilmuan itu belum bersedia menerima ilmu disebabkan kelekaan dengan perkara lain, maka ilmu itu hanya akan terhenti pada generasi sebelum itu sahaja.


Dengan terhentinya keilmuan dan matinya pendukung ilmu itu, manusia akan mula tersasar dan menghampiri kesesatan.


Dalam hadith yang lain, Baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam mengisyaratkan:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ


Maksudnya:"Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu(tentang agama) dan merebaknya kebodohan, perzinaan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki". Riwayat Bukhari(79)


Situasi pada hari ini, manusia berlumba-lumba untuk menuntut ilmu sama ada melalui sekolah, pondok, universiti dan sebagainya. Namun, tujuan menuntut ilmu itu perlu diperjelaskan kerana ramai antara mereka yang berjaya dalam bidang pengajian masing-masing, tetapi tidak dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk diperturunkan kepada generasi akan datang.


Tanda-tanda kiamat menjelaskan dimaksudkan dengan ilmu yang diangkat ini adalah melibatkan sumber daripada al-Quran dan as-Sunah. Ilmu-ilmu ini adalah warisan nabi yang disampaikan oleh kalangan ulama sehingga sampai kepada kita hari ini.


Dengan lenyapnya ulama, pasti ilmu akan turut hilang sedikit demi sedikit sehingga sunah mati, bidaah muncul dan kejahilan berleluasa.


Sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا


Maksudnya:"Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". Riwayat Bukhari(98).


Gambaran hadith ini jelas menunjukkan manusia akan mula mencari ilmu dengan mereka yang bukan ahlinya.


Satu sebab utama adalah guru dan ulama sudah dimatikan Allah Subhanahuwata'ala dan generasi selepasnya tidak memanfaatkan ilmu yang terdapat padanya.


Pada masa yang sama, manusia pada ketika itu lebih gemar mencari hiburan dalam ilmu berbanding diskusi agama yang lebih bermanfaat.


Ilmu yang disampaikan adalah terhad namun jenaka dan cerita yang tiada asas yang kukuh diperdengarkan sehingga manusia yang mendengar menjadikan hujah berkenaan sebagai kalam utama yang dituturkan oleh ulama.


Lebih teruk lagi, ada cerita palsu disebarkan dan dinyatakan sebagai hadith dan perkataan daripada baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam. Penyebaran ilmu ini tidak setakat ilmu yang tidak bermanfaat bahkan menjangkau hadith palsu yang dijadikan hujah utama  dalam penyampaian ilmu.


Justeru itu, ilmu yang berkembang ini akan tiba kepada pengakhiran melalui guru dan ulama yang dimatikan Allah Subhanahuwata'ala.


Maka setiap penuntut ilmu perlu bersedia untuk mewarisi ilmu itu dan menyampaikan kepada generasi berikutnya sebagai kesinambungan keilmuan yang utama dalam kehidupan manusia.

Friday, October 29, 2021

Tanda wanita akhir zaman adalah merebaknya sifat tabarruj dikalangan mereka.

Tanda wanita akhir zaman adalah merebaknya sifat  tabarruj dikalangan mereka.


Salah satu tanda wanita akhir zaman adalah maraknya sifat tabarruj di kalangan mereka. Sifat ini sudah ada sejak zaman wanita jahiliyah.


Tabarruj ertinya berhias diri dan bertingkah laku. Menurut istilah pula, tabarruj adalah wanita berlebihan dalam berhias serta menampakkan perhiasannya kepada laki-laki yang bukan mahramnya.


Imam al-Syaukani menyatakan bahawa al-Tabarruj ialah menampakkan dan mempamerkan (perhiasan dan kecantikkannya) bagi mata-mata (melihat dan menikmatinya). (Lihat Fath al-Qadir, 4/61)


Pengertian tentang tabarruj ini disebut do dalam firman Allah Subhanahuwata'ala,


وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى


Maksudnya : “Dan hendaklah kamu tetap diam di rumah kamu serta janganlah kamu mendedahkan diri seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliyah zaman dahulu.”

Surah al-Ahzab ayat 33.


Syeikh al-Maraghi menyatakan di dalam kitabnya bahawa larangan untuk mempamerkan perhiasan diri dan kecantikan wanita kepada kaum lelaki seperti yang dilakukan oleh kaum perempuan pada zaman jahiliyyah sebelum kedatangan Islam. (Lihat Tafsir al-Maraghi, 22/6)


Begitu juga, Imam al-Syaukani ketika menafsirkan ayat di atas menyebutkan bahawa al-Tabarruj ialah apabila seorang wanita menampakkan sebahagian daripada perhiasan dan kecantikannya yang (sepatutnya) wajib untuk ditutupinya, yang mana perkara tersebut dapat menarik perhatian (syahwat) laki-laki. (Lihat Fath al-Qadir, 4/320 )


Berlebihan dalam berhias bagi seseorang perempuan adalah diharuskan hanya kepada suaminya sahaja. Dalam membincangkan masalah ini, berpandukan pandangan para fuqaha’ dalam pembahagian hukum berkenaan tabarruj sebagaimana yang digariskan di dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah menyatakan :


“Mempamerkan perhiasan dan kecantikan kepada sesiapa yang tidak sepatutnya dilihat seperti memakai pakaian yang ketat untuk mempamerkan bentuk badan atau selainnya. Dan disebabkan itu dapat menaikkan syahwat dan nafsu orang yang memandangnya, maka Ijma’ (sepakat) para ulama’ adalah haram melainkan kepada suaminya sahaja.” (Lihat al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, 10/62)


Maka, kita ketahui bahawa perbuatan bertabarruj itu adalah merupakan kebiasaan wanita jahiliyyah. Demikian juga, bahawa termasuk dalam perbuatan tabarruj itu ialah apabila seorang wanita memakai alat-alat solek secara berlebih-lebihan yang mana perkara tersebut dapat menarik perhatian lelaki ajnabi kepadanya dan menimbulkan fitnah. Inilah yang dilarang dan ditegah di dalam agama.


Adapun sifat tabarruj yang terjadi pada zaman jahiliyah di antaranya mereka yang keluar dari rumah dan berjalan di antara laki-laki, wanita yang berjalan lenggang-lenggok (genit), wanita yang memakai wangi-wangian, wanita yang berjalan di tengah jalan dengan mengenakan pakaian dari batu permata, dan wanita yang memakai kerudung tapi nampak perhiasan di leher dan telinga.


Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda dalam sebuah hadith, bahawa di antara para penghuni neraka adalah para wanita yang berpakaian namun telanjang. Hadith ini diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا



Maksudnya:"Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti bonggol unta yang miring, mereka tidak masuk syurga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau syurga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini". Riwayat Muslim(5098)


Rasulullah menyebut dalam matan hadith di atas sebagai 'كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ' (berpakaian, tetapi telanjang) pada perempuan yang berpakaian ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh atau menampakkan warna kulit sekalipun tertutup dengan lapisan kain, tetapi apa yang ada di sebalik lapisan kain itu masih boleh dilihat.


Hadith ini menjelaskan perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang dan mereka memakai baju namun menampakkan bentuk tubuh mereka sehingga diperhatikan orang lain.


Ulama menjelaskan bahawa golongan ini tidak akan mencium bau syurga walaupun bau harum syurga dapat dihidu ratusan tahun dan begitu dahsyatnya golongan ini yang sudah diberi peringatan oleh Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam.


Pada hari ini, pastinya setiap daripada kita pernah melihat keadaan wanita yang mempunyai dua sifat ini iaitu mereka berpakaian dan dalam masa sama turut dinisbahkan sebagai telanjang kerana memakai pakaian ketat menampakkan setiap inci bentuk tubuh badan.


ِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (kerana pakaiannya terlalu minimum(separuh bogel), terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang lelaki kerana sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan bonggol unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk syurga, bahkan tidak dapat mencium bau syurga. Padahal bau syurga itu dapat tercium dari begini dan begini". Riwayat Muslim(3971)


Ini kerana pakaian wanita itu tidak berfungsi menutup tubuhnya kerana terlalu nipis sehingga ternampak badannya yang berkeadaan seperti dia tidak berpakaian sama sekali.


Realiti pada hari ini wujud segelintir golongan wanita yang tidak mengendahkan peringatan Nabi sebaliknya bangga dengan perbuatan mereka termasuk ada yang memperagakan diri untuk menjual atau mempromosikan sesuatu produk.


Selain tabarruj, ramainya kaum wanita dibandingkan kaum laki-laki merupakan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat (akhir zaman). Sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


َ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُكُمْ بِهِ أَحَدٌ غَيْرِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ


Maksudnya:"Dari Anas radhiallahu'anhu, ia berkata; Aku benar-benar akan menceritakan suatu hadith yang telah aku dengar dari Rasulullah ﷺ, yang selain diriku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Diantara tanda hari kiamat datang adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum khamer dan sedikitnya kaum laki-laki serta banyaknya kaum wanita hingga jika ada lima puluh orang wanita namun hanya ada satu orang laki-laki dari mereka". Bukhari(4830)


Monday, October 25, 2021

Akhir Zaman: Peperangan Besar di akhir Zaman(الْمَلْحَمَةِ الكبرى), gambaran dari Hadith pertembungan Islam-Kristian akan sampai ke kemuncaknya dengan terjadinya al-Malhamah al-Kubra.

Akhir Zaman: Peperangan Besar di akhir Zaman(الْمَلْحَمَةِ الكبرى), gambaran dari Hadith pertembungan Islam-Kristian akan sampai ke kemuncaknya dengan terjadinya al-Malhamah al-Kubra.


Antara tanda-tanda  kiamat  adalah  terjadinya pertempuran  di antara  kaum  Muslimin  yang merupakan tentera  Isa AS  dan  bangsa  Yahudi  yang  menjadi tentera Dajjal pada  akhir  zaman.


Sehingga pada satu masa  pokok-pokok  dan batu  berkata  kepada  tentera  Islam  tentang  kedudukan  orang  Yahudi  yang  bersembunyi  di  belakang  mereka.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah Rasulullah ﷺ bersabda, "Kiamat tidak terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka hingga orang Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon, batu atau pohon berkata, 'Hai Muslim, hai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia, ' kecuali pohon gharqad, ia adalah pohon Yahudi". Riwayat Muslim (5203)


Apabila mendengar perkataan 'perang' pasti akan melibatkan  nyawa  dan  kemusnahan  yang  besar.  Kaum  Muslimin  secara  umumnya sudah  berperang dengan  kaum  Yahudi  sejak zaman  Nabi Sallallahu'alaihiwasallam. 


Mereka dapat mengalahkan  kaum  Yahudi  itu  dan  mengusir mereka  dari  Jazirah  Arab


جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَأُخْرِجَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ حَتَّى لَا أَدَعَ إِلَّا مُسْلِمًا


Maksudnya:"Jabir bin Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku Umar bin Khattab bahwa dia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari jazirah Arab, hingga tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang muslim". Riwayat Muslim(3313)


Siri  peperangan  ini  akan  terus  berlaku  sehingga peperangan  besar  sebelum  kiamat  muncul.  Peperangan yang  dikenali  dengan  al-Malhamah  al-Kubra  ini  merujuk kepada  perkataan  lahm  yang  bermaksud  daging(لحم) 


Al-Malhamah (الملحمة (daripada kalimah asal lahm (لحم (yang bermaksud daging. Pluralnya ialah al-malahim (المالحم .(Ia merujuk kepada peperangan yang mengakibatkan banyak kematian. Jika kalimah al-malhamah digandingkan dengan kalimah al-kubra ia membawa maksud peperangan besar yang mengakibatkan begitu banyak kematian. Al-Malhamah al-Kubra hanya akan terjadi di akhir zaman dan merupakan salah satu dari tanda-tanda besar hari kiamat. Peristiwa ini banyak disebut dalam hadith-hadith Nabi Sallallahu'alaihiwasallam dan diriwayatkan oleh ramai ulama hadith. Ia juga boleh disebut sebagai ‘perang dunia terbesar’.


Maka al-Malhamah  adalah  'daging-daging' yang  menggambarkan  situasi  peperangan  dan  pembunuhan yang  besar  berlaku.  Disebabkan  peperangan  ini  ramai tentera  dan orang  awam  yang  terbunuh. 


Al-Malhamah  al-Kubra  ini  hanya  terjadi  di  akhir zaman dan  merupakan  salah satu daripada tanda kiamat yang dikhabarkan oleh Nabi Sallallahu'alaihiwasallam.  Peristiwa  ini  banyak disebut  dalam  hadith  Nabi Sallallahu'alaihiwasallam dan  diriwayatkan oleh  ramai  ulama.


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ


Maksudnya:"Dari Mu'adz bin Jabal ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Pemakmuran Baitulmaqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar(الْمَلْحَمَةِ), terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, 'bahunya'. Kemudian bersabda, "Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar." Riwayat Muslim (3742)


Konstantaniah ( قسطنطینیه) atau Bahasa  Inggeris Constantinople merupakan nama lama bagi Istanbul. 


Bandar ini pernah dikenali sebagai Byzantium tetapi dinamakan semula sempena Maharaja Constantine I yang membina semula dan membangunkannya pada 330 M. 


Bandar ini pernah dikuasai dan menjadi pusat pemerintahan empayar-empayar Rom dan Byzantium sebelum ditawan oleh kerajaan Empayar Uthmaniyah di bawah pemerintahan Sultan Muhammad al-Fateh ketika  pembukaan  Kota  Kostantinopel  pada tahun  1453M.


Sultan Muhammad telah membina semula bandar ini, yang kemudiannya menjadi pusat pentadbiran kerajaan Empayar Uthmaniyah dari 1453 hingga 1922.


Menerusi  hadith Baginda  Nabi Sallallahu'alaihiwasallam,  terdapat beberapa  peristiwa  menjelang berlakunya  al-Malhamah al-Kubra. 


 1-Fitnah Berleluasa:


روي عن الحسن مرسلا قال: قال رسول صلى عليه وسلم يكون بين يدي الملحمة  فتنة يموت فيها قلب الرجل كما يموت  بدنه


Diriwayatkan dari al-Hasan r.a secara mursal katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: "Akan berlaku ketika hampirnya al-malhamah fitnah-fitnah di mana pada masa itu hati seorang lelaki akan mati sepertimana badannya akan mati". Riwayat Abu ‘Amr al-Dani dalam al-Sunan al-Waridah fi al-Fitan.


Fitnah yang  sedang  melanda  umat  akhir  zaman pada  hari ini  akan terus  membarah  sehingga  menjadi  asbab  kepada berlakunya  kematian  dan  pembunuhan.  Dalam  situasi  ini,  setiap  manusia  tidak  akan  terlepas  dari pada fitnah  sehingga mereka  yang  berilmu  dan  beriman  juga  terpalit  dalam fitnah  akhir  zaman  ini.


2-Dalam  masa  sama,  pasukan  tentera  Islam  mula  ditubuh  dan  diperkuatkan.


عَنْ ابْنِ حَوَالَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونُوا جُنُودًا مُجَنَّدَةً جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ قَالَ ابْنُ حَوَالَةَ خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ فَقَالَ عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَإِنَّهَا خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَأَمَّا إِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ


Maksudnya:Dari Ibnu Hawalah, ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Keadaannya sampai kalian menjadi tentara-tentara yang terpisah-pisah, pasukan di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Irak." Ibnu Hawalah berkata; pilihkan (tempat terbaik) untukku wahai Rasulullah apabila aku mendapati hal tersebut! Beliau berkata, "Hendaknya kalian menetap di Syam kerana sesungguhnya Syam adalah bumi Allah yang paling terpilih, Allah memilih hamba-hamba pilihannya menuju kepadanya. Adapun jika kalian menolak maka hendaknya kalian menetap di Yaman, dan minumlah dari telaganya, kerana sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Negeri Syam dan penduduknya". Riwayat Abu Daud(2124)


3-Pengkalan kuat tentera Muslim di Ghuthah.


عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فُسْطَاطَ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ بِالْغُوطَةِ إِلَى جَانِبِ مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ مِنْ خَيْرِ مَدَائِنِ الشَّامِ


Maksudnya:"Dari Abu Darda ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Saat terjadinya peperangan yang besar, pangkalan kaum muslimin berada di daerah Ghuthah, sebuah wilayah di pinggiran kota yang dikenal dengan nama Damaskus, salah satu kota terbaik di negeri Syam". Riwayat Abu Daud(3746),Ahmad(20732). Sahih .


أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ الشَّامُ فَإِذَا خُيِّرْتُمْ الْمَنَازِلَ فِيهَا فَعَلَيْكُمْ بِمَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ فَإِنَّهَا مَعْقِلُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ الْمَلَاحِمِ وَفُسْطَاطُهَا مِنْهَا بِأَرْضٍ يُقَالُ لَهَا الْغُوطَةُ


Maksudnya:"Bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, "Syam akan dibukakan untuk kalian, jika kalian diberi kebebasan untuk memilih tempat tinggal di dalamnya maka pilihkan sebuah kota yang bernama Damaskus. Kerana itu adalah bentengnya kaum muslimin dari peperangan yang dahsyat, dan benteng itu terletak di suatu tempat bernama Al Ghuthah". Ahmad(16825),Sahih.


ِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَتْ الْمَلَاحِمُ بَعَثَ اللَّهُ بَعْثًا مِنْ الْمَوَالِي هُمْ أَكْرَمُ الْعَرَبِ فَرَسًا وَأَجْوَدُهُ سِلَاحًا يُؤَيِّدُ اللَّهُ بِهِمْ الدِّينَ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika terjadi peperangan yang besar maka Allah akan mengutus para penolong-Nya, mereka adalah tentara Arab yang paling mulia dan yang paling bagus senjatanya. Dan dengan merekalah Allah memuliakan Islam". Riwayat Ibnu Majah(4090), Hasan.


4-Perjanjian damai antara Islam dan Kristian.


دَّثَنَا عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ الْهُدْنَةِ قَالَ قَالَ جُبَيْرٌ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى ذِي مِخْبَرٍ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْنَاهُ فَسَأَلَهُ جُبَيْرٌ عَنْ الْهُدْنَةِ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَتُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا فَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِكُمْ فَتُنْصَرُونَ وَتَغْنَمُونَ وَتَسْلَمُونَ ثُمَّ تَرْجِعُونَ حَتَّى تَنْزِلُوا بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَرْفَعُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ النَّصْرَانِيَّةِ الصَّلِيبَ فَيَقُولُ غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَغْضَبُ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَدُقُّهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَتَجْمَعُ لِلْمَلْحَمَةِ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ الْفَضْلِ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ وَزَادَ فِيهِ وَيَثُورُ الْمُسْلِمُونَ إِلَى أَسْلِحَتِهِمْ فَيَقْتَتِلُونَ فَيُكْرِمُ اللَّهُ تِلْكَ الْعِصَابَةَ بِالشَّهَادَةِ.


Maksudnya:"Dari Jubair bin Nufair tentang Hudnah (perjanjian damai). Hassan berkata, "Selanjutnya Jubair berkata, "Mari bersama kami menemui Dzu Mikhbar, seorang laki-laki dari sahabat Nabi ﷺ. Akhirnya kami pun mendatangi laki-laki tersebut, Jubair lantas bertanya kepadanya tentang perjanjian damai. Sahabat Nabi itu menjawab, "Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Kalian akan mengadakan perjanjian dengan bangsa Romawi, namun kalian akan memerangi mereka dan mereka menjadi musuh di belakang kalian. Kalian akan mendapatkan kemenangan dan ghanimah, dan keselamatan. Setelah itu kalian akan kembali pulang, saat kalian singgah di suatu tempat tinggi yang subur dan banyak tanamannya, ada seorang laki-laki Nasrani mengangkat salib seraya berkata, "Salib telah menang!" hal itu menjadikan seorang laki-laki dari kaum muslimin marah hingga mematahkan kayu salibnya. Maka saat itulah orang-orang Romawi berkhianat dan berkumpul untuk mengadakan peperangan." Telah menceritakan kepada kami Muammal Ibnul Fadhl Al harrani berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Amru dari Hassan bin Athiyyah dengan hadits yang sama. Namun ia menambahkan, "Kaum muslimin lalu segera meraih senjata mereka dan berperang. Allah kemudian memuliakan mereka dengan syahid". Riwayat Abu Daud(4292)


5-Sekatan ekonomi dari pihak Kristian.


عَنْ أَبِي نَضْرَةَ قَالَ كُنَّا عِنْدَ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ يُوشِكُ أَهْلُ الْعِرَاقِ أَنْ لَا يُجْبَى إِلَيْهِمْ قَفِيزٌ وَلَا دِرْهَمٌ قُلْنَا مِنْ أَيْنَ ذَاكَ قَالَ مِنْ قِبَلِ الْعَجَمِ يَمْنَعُونَ ذَاكَ ثُمَّ قَالَ يُوشِكُ أَهْلُ الشَّأْمِ أَنْ لَا يُجْبَى إِلَيْهِمْ دِينَارٌ وَلَا مُدْيٌ قُلْنَا مِنْ أَيْنَ ذَاكَ قَالَ مِنْ قِبَلِ الرُّومِ ثُمَّ سَكَتَ هُنَيَّةً ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي خَلِيفَةٌ يَحْثِي الْمَالَ حَثْيًا لَا يَعُدُّهُ عَدَدًا قَالَ قُلْتُ لِأَبِي نَضْرَةَ وَأَبِي الْعَلَاءِ أَتَرَيَانِ أَنَّهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَقَالَا لَا و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ يَعْنِي الْجُرَيْرِيَّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ


Maksudnya:"Dari Abu An Nadhrah berkata, Kami berada di dekat Jabir bin Abdullah, ia berkata, Hampir saja Irak tidak dipunguti takaran dan dirham. Kami bertanya: Kenapa? Ia menjawab: Kerana orang-orang ajam, mereka menahannya. Setelah itu ia berkata, Hampir saja penduduk Syam tidak dipunguti dinar dan mud. Kami bertanya: Kenapa? Ia menjawab: Kerana orang-orang Romawi. Ia diam sejenak lalu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Diakhir umatku nanti akan ada seorang khalifah menebar harta tanpa menghitungnya." Aku berkata kepada Abu Nadhrah dan Abu Al Ala`: Maksud kalian Umar bin Abdulaziz? Keduanya menjawab: Tidak. telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdulwahhab telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dengan sanad ini dengan matan serupa". Riwayat Muslim(5189)


Peperangan Besar di akhir Zaman(الْمَلْحَمَةِ الكبرى):  Pertembungan antara Islam-Kristian akan sampai ke kemuncaknya dengan terjadinya al-Malhamah al-Kubra.


Berdasarkan hadith-hadith akhir zaman, khususnya hadith-hadith al-Malhamah al-Kubra(الْمَلْحَمَةِ الكبرى), gambaran pertembungan antara Islam-Kristian akan sampai ke kemuncaknya dengan terjadinya al-Malhamah al-Kubra. Bagaimanapun, dalam hadith-hadith tersebut Baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam tidaklah menggunakan perkataan Nasara (orang-orang Kristian) atau Nasraniyyah (agama Kristian), tetapi hanya menggunakan sebutan al-Rum (Rom) sahaja dan pernah juga menggunakan gelaran Bani al-Asfar (anak cucu keturunan al-Asfar). Ini kerana mereka adalah daripada keturunan al-Asfar bin al-Rum bin ‘Aisu bin Ishaq bin Ibrahim AS, sebagaimana menurut sebahagian ulama seperti al-Harbi dan lain-lain. 

Lihat Al-Hafiz Ibn Hajar, 1379H, Fath al-Bari Syarh Sahih al-Bukhari, Beirut: Dar al-Ma‘rifah, 1/144.

 

Berdasarkan realiti semasa, mungkin dapat difaham bahawa istilah Rom dalam sabdaan-sabdaan Nabi Sallallahu'alaihiwasallam itu barangkali hanya sebagai simbol kepada kekuatan golongan Kristian atau Nasrani. Bukan semestinya ia bermakna bahawa pada masa berkenaan bangsa Rom masih menggelarkan diri mereka sebagai ‘orang Rom’. Lebih-lebih lagi kebanyakan mereka 

sebagaimana yang kita lihat sekarang tidak lagi memakai gelaran ‘orang Rom’ (Roman) atau menisbahkan diri mereka kepada Rom. Namun, baginda Sallallahu'alaihiwasallam menggunakan nama Rom kerana istilah itu dapat difahami secara mudah oleh para sahabatnya ketika itu yang merujuk kepada bangsa Rom yang menjadi kuasa besar Kristian pada masa itu dalam Empayar Byzantine. Ia sudah tentu bukan merujuk kepada wilayah tertentu dari sudut geografi kerana Empayar Byzantine Rom telah pun berkubur selepas penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih dalam tahun 1453M (857H). 


Jika kita perhatikan pada masa kini pula, kuasa besar Kristian ditandai dengan negara Amerika, negara Britain dan negara-negara Eropah sebagai peneraju utama yang mana ramai penduduk negara-negara berkenaan adalah daripada keturunan bangsa Rom. Maka, tidak jauh jika kita katakan bahawa negara Amerika, Britain dan sekutu-sekutu mereka itu yang 

disebut sebagai Rom dalam hadith-hadith Baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam yang merujuk kepada satu kuasa besar dari sudut politik dan ketenteraan bagi golongan Kristian. Nabi Sallallahu'alaihiwasallam tidak menggunakan istilah Nasraniyyah (agama Kristian) atau Nasara (orang-orang Kristian) secara langsung kerana barangkali baginda sudah tahu ramai keturunan bangsa Rom nanti tidak akan lagi benar-benar mempraktikkan agama mereka, meskipun tetap menjadi pendokong kuat terhadapnya sebagaimana yang kita sedia saksikan pada masa sekarang. Dan juga kerana agama Kristian itu nanti akan dianuti oleh pelbagai bangsa di dunia dan tidak hanya terbatas kepada bangsa Rom sahaja. Justeru, amat sesuai jika baginda menggunakan istilah al-Rum (Rom) atau Bani al-Asfar sahaja.


Dinyatakan bahawa al-Malhamah al-Kubra akan terjadi di A'maq atau Dabiq, nama dua buah tempat berdekatan Halab, Syria dan Antakia, Turki. Ini merupakan pertempuran terdahsyat antara tentera Islam dengan tentera Kristian, di mana mereka mengerahkan 80 pasukan tentera yang setiap satu terdiri dari 12,000 tentera. Bermakna mereka mempunyai kekuatan seramai 960,000 orang perajurit. 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بِالْأَعْمَاقِ أَوْ بِدَابِقٍ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ جَيْشٌ مِنْ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ فَإِذَا تَصَافُّوا قَالَتْ الرُّومُ خَلُّوا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوْا مِنَّا نُقَاتِلْهُمْ فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ لَا وَاللَّهِ لَا نُخَلِّي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا فَيُقَاتِلُونَهُمْ فَيَنْهَزِمُ ثُلُثٌ لَا يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَبَدًا وَيُقْتَلُ ثُلُثُهُمْ أَفْضَلُ الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللَّهِ وَيَفْتَتِحُ الثُّلُثُ لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُوا الشَّأْمَ خَرَجَ فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ إِذْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَّهُمْ فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللَّهِ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللَّهُ بِيَدِهِ فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata, 'Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ' Kaum muslimin menjawab, 'Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syaitan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu solat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam ﷺ, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, nescaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya. Riwayat Muslim(2897)


Peperangan ini akan terjadi pada masa kemunculan Imam al-Mahdi yang berlaku secara sengit sehingga mengambil masa yang agak panjang dan mengorbankan begitu banyak jiwa,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تجيش الروم على من عترتي ، إسمه يواطئ ، أسمى فيقبلون بمكان يقل له العماق، فيقتتلون، فيقتل من المسلمين الثلث أو نحو ذلك ، ثم يقاتلون يوما آخر، فيقتل من المسلمين نحو، ثم يقتتلون اليم الثالث، فيكون على الروم ، فلا يزالن حتى يفتحوا القسطنطينية فبنماهم يقتحمون في ها بلأترسة ، إذا أنا هم صارخ أن الدخال قد خلفكم في ذراريكم .


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: “Bangsa Rom akan bersiap untuk memerangi seorang pemerintah dari kalangan keturunanku, yang namanya sama dengan namaku. Lalu mereka bertembung di suatu tempat yang dinamakan ‘Ammaq. Maka mereka pun berperang hingga terbunuh dari kalangan kaum muslimin sebanyak sepertiga atau seumpama jumlah itu. Kemudian mereka berperang lagi pada hari yang lain, hingga terbunuh dari kalangan kaum muslimin sebanyak jumlah tadi. Kemudian mereka berperang lagi pada hari yang ketiga hingga dapat mengatasi Rom. Mereka terus berjuang sehingga mereka berjaya menakluki Konstantinopel. Maka ketika mereka membahagi-bahagikan rampasan di sana dengan perisai, tiba-tiba datang seseorang yang menyeru: ‘Sesungguhnya Dajjal telah muncul dalam kalangan keluarga kalian’.”

Riwayat al-Khatib dalam al-Muttafaq wa al-Muftaraq no: 68.


عَنْ يُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ هَاجَتْ رِيحٌ حَمْرَاءُ بِالْكُوفَةِ فَجَاءَ رَجُلٌ لَيْسَ لَهُ هِجِّيرَى إِلَّا يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ جَاءَتْ السَّاعَةُ قَالَ فَقَعَدَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ إِنَّ السَّاعَةَ لَا تَقُومُ حَتَّى لَا يُقْسَمَ مِيرَاثٌ وَلَا يُفْرَحَ بِغَنِيمَةٍ ثُمَّ قَالَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَنَحَّاهَا نَحْوَ الشَّأْمِ فَقَالَ عَدُوٌّ يَجْمَعُونَ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ وَيَجْمَعُ لَهُمْ أَهْلُ الْإِسْلَامِ قُلْتُ الرُّومَ تَعْنِي قَالَ نَعَمْ وَتَكُونُ عِنْدَ ذَاكُمْ الْقِتَالِ رَدَّةٌ شَدِيدَةٌ فَيَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يَحْجُزَ بَيْنَهُمْ اللَّيْلُ فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ ثُمَّ يَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يَحْجُزَ بَيْنَهُمْ اللَّيْلُ فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ ثُمَّ يَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يُمْسُوا فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الرَّابِعِ نَهَدَ إِلَيْهِمْ بَقِيَّةُ أَهْلِ الْإِسْلَامِ فَيَجْعَلُ اللَّهُ الدَّبْرَةَ عَلَيْهِمْ فَيَقْتُلُونَ مَقْتَلَةً إِمَّا قَالَ لَا يُرَى مِثْلُهَا وَإِمَّا قَالَ لَمْ يُرَ مِثْلُهَا حَتَّى إِنَّ الطَّائِرَ لَيَمُرُّ بِجَنَبَاتِهِمْ فَمَا يُخَلِّفُهُمْ حَتَّى يَخِرَّ مَيْتًا فَيَتَعَادُّ بَنُو الْأَبِ كَانُوا مِائَةً فَلَا يَجِدُونَهُ بَقِيَ مِنْهُمْ إِلَّا الرَّجُلُ الْوَاحِدُ فَبِأَيِّ غَنِيمَةٍ يُفْرَحُ أَوْ أَيُّ مِيرَاثٍ يُقَاسَمُ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ سَمِعُوا بِبَأْسٍ هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ فَجَاءَهُمْ الصَّرِيخُ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَلَفَهُمْ فِي ذَرَارِيِّهِمْ فَيَرْفُضُونَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ وَيُقْبِلُونَ فَيَبْعَثُونَ عَشَرَةَ فَوَارِسَ طَلِيعَةً قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ أَسْمَاءَهُمْ وَأَسْمَاءَ آبَائِهِمْ وَأَلْوَانَ خُيُولِهِمْ هُمْ خَيْرُ فَوَارِسَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ أَوْ مِنْ خَيْرِ فَوَارِسَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ

قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي رِوَايَتِهِ عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ يُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ مَسْعُودٍ فَهَبَّتْ رِيحٌ حَمْرَاءُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ وَحَدِيثُ ابْنِ عُلَيَّةَ أَتَمُّ وَأَشْبَعُ و حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ يَعْنِي ابْنَ هِلَالٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كُنْتُ فِي بَيْتِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَالْبَيْتُ مَلْآنُ قَالَ فَهَاجَتْ رِيحٌ حَمْرَاءُ بِالْكُوفَةِ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ عُلَيَّةَ


Maksudnya:"Dari Yasir bin Jabir berkata, Angin merah bergejolak di Kufah lalu seseorang datang, ia tidak memiliki kebiasaan lain selain berkata, Wahai Abdullah bin Mas'ud, kiamat telah tiba. Yasir berkata, Ibnu Mas'ud duduk setelah sebelumnya bersandar lalu berkata, Kiamat tidak terjadi hingga harta warisan tidak dibagi dan harta rampasan tidak membuat senang. Setelah itu ia berisyarat dengan tangannya seperti ini, ia menunjuk ke arah Syam lalu berkata, Musuh berkumpul untuk kaum muslimin dan kaum muslimin pun berkumpul untuk (menghadapi) mereka. Aku berkata, Romawi maksudmu? Ia menjawab: Ya, saat perang itu terjadi serangan besar-besaran. Kaum muslimin mengirim sekelompok pasukan agar mati, tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Kaum muslimin mengirim sepasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan sekelompok pasukan itu pun lenyap. Pada hari keempat, sisa kaum muslimin yang masih ada maju lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka. Mereka membunuh banyak pasukan, mungkin ia berkata, Tidak terlihat sepertinya, atau mengatakan: Tidak terlihat sepertinya (LAM YURAA MITSLUHAA atau LAM YURA MITSLUHAA), hingga burung-burung berterbangan melintasi segala penjuru mereka dan tidaklah melintasi mereka melainkan pasti tersungkur mati. Satu kabilah menghitung, tadinya berjumlah seratus orang tapi mereka hanya menjumpai satu orang saja, lalu harta rampasan perang mana yang bisa membuat senang atau harta peninggalan mana yang bisa dibagikan. Saat mereka seperti itu, mereka tiba-tiba mendengar serangan lebih besar darinya kemudian orang yang berteriak mendatangi mereka bahwa Dajjal telah mengganti mereka dikeluarga mereka lalu mereka membuang yang ada di tangan mereka kemudian pulang, setelah itu mereka mengirim sepuluh tentara berkuda ke depan. Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka dan warna kuda mereka. Mereka adalah tentara berkuda terbaik di muka bumi saat itu atau diantara tentara berkuda yang terbaik di atas bumi saat itu." Ibnu Abi Syaibah berkata dalam riwayatnya: Dari Usair bin Jabir. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ubaid Al Ghubari telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abu Qatadah dari Yusair bin Jabir berkata, Aku pernah berada di dekat Ibnu Mas'ud lalu angin merah bergejolak, ia menyebut hadith serupa. Hadith Ibnu Ulaiyah lebih lengkap. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu Qatadah dari Asir bin Jabir berkata, Aku berada di kediaman Abdullah bin Mas'ud dan rumahnya penuh dengan orang, ia berkata, Angin merah bergejolak di Kufah, lalu ia menyebut seperti hadits Ibnu Ulaiyah. Riwayat Muslim(2899)


Dalam hadith di atas dan hadith-hadith sebelumnya digambarkan beberapa peralatan perang klasik seperti kuda, pedang dan tombak. Berdasarkan zahir hadith, tidak mustahil ianya memang berbentuk hakiki dan bukannya majazi. Jika ia secara hakiki, maka tidak mustahil jika akan terjadi pada masa itu kekurangan berbagai sumber penting, kehabisan tenaga asas dan kegagalan fungsi berbagai sistem teknologi. Allah Subhanahuwata'ala yang memberinya kepada kita, maka Dia juga berkuasa untuk menariknya semula.


 عن نهيك بن مريم قال: قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لتقاتلن المشركين حتى تقاتل بقيتكم على نهر الأردن الدجل انتم شرقيه وهم غربيه…...


Maksudnya:"Dari Nahik bin Suraim katanya: Sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam: “Kamu akan berperang dengan kaum musyrikin sehinggalah baki kamu yang masih tinggal akan memerangi Dajjal di atas sungai Jordan, kamu di sisi timurnya dan mereka di sisi baratnya.” Kata Nahik: Dan aku tidak tahu pun di mana letaknya bumi Jordan pada waktu itu. Riwayat at-Tabarani. Kata al-Haythami dalam Majma‘ az-Zawa’id: Ia riwayat at-Tabarani dan al-Bazzar, dan para perawi al-Bazzar adalah thiqah.


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى فَخِذِ الَّذِي حَدَّثَهُ أَوْ مَنْكِبِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا لَحَقٌّ كَمَا أَنَّكَ هَاهُنَا أَوْ كَمَا أَنَّكَ قَاعِدٌ يَعْنِي مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ


Maksudnya:"Dari Mu'adz bin Jabal ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Ramainya Baitulmaqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal." Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadith tersebut, atau dalam riwayat lain, 'bahunya'. Kemudian bersabda, "Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu'adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar". Riwayat Abu Daud(4294),Ahmad(21015)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَقَ فَإِذَا جَاءُوهَا نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلَاحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ قَالُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أَحَدُ جَانِبَيْهَا قَالَ ثَوْرٌ لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ الَّذِي فِي الْبَحْرِ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّانِيَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ لَهُمْ فَيَدْخُلُوهَا فَيَغْنَمُوا فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ جَاءَهُمْ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ وَيَرْجِعُونَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنَا ثَوْرُ بْنُ زَيْدٍ الدِّيلِيُّ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِه


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah Nabi ﷺ bersabda, "Pernahkah kalian mendengar sebuah kota yang pada satu sisinya terdapat daratan dan pada sisi yang lain terdapat lautan?" Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau melanjutkan, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu orang dari keturunan bani Ishaq. Jika mereka telah mendatanginya, mereka turun ke medan perang akan tetapi mereka tidak memerangi dengan menggunakan senjata pedang ataupun panah. Mereka hanya mengucap; 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu salah satu sisinyapun dapat ditaklukkan -Tsaur berkata, Yang aku tahu beliau hanya menyebut: Yang terdapat dilautan- kemudian untuk yang kedua kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu satu sisi yang lainnya pun ditaklukkan, kemudian untuk yang ketiga kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu dibukakanlah benteng pertahanan mereka sehingga mereka dapat memasukinya dan mengambil harta rampasannya. Dan ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan tiba-tiba terdengar sebuah teriakan: Sesungguhnya Dajjal telah muncul. Merekapun meninggalkan segala sesuatu yang ada dan pulang kembali (ke negeri mereka)." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Marzuq telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Umar Az Zahrani telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepada kami Tsaur bin Zaid Ad Dili dalam sanad ini dengan matan serupa". Riwayat Muslim(2920)


Ulama berselisih pandangan tentang pernyataan pasukan tentera "daripada Bani Ishaq" di atas. Jika riwayat tersebut benar, maka ia bermaksud kumpulan bangsa Rom yang telah memeluk Islam sebagaimana pandangan Imam Ibn Kathir. Ini sesuai dengan zahir hadith kerana bangsa Rom adalah daripada Bani Ishaq. Manakala sebahagian ulama berpandangan, kemungkinan perawi tersilap kerana lafaz yang sepatutnya ialah Bani Isma‘il yang merujuk kepada bangsa Arab dan mereka bukan Bani Ishaq. Ini dikuatkan lagi dengan riwayat-riwayat yang menunjukkan kebangkitan bangsa Arab pada masa itu.Lihat Wa’il Ibrahim Mahmud al-‘Asud, al-Ahadith al-Waridah fi al-Malhamah al-Kubra – ‘Amman: Dar al-Furqan, h. 297 & 307. Muhammad ‘Abd al-Rahman al-‘Arifi, 2011, Nihayah al-‘Alam: Asyrat al-Sa‘ah al-Sughra wa al-Kubra, cet. 10, Riyadh: Dar al-Tadmuriyyah, h. 157.


Kemungkinan juga mereka adalah ahli kitab yang memeluk Islam selepas turunnya Nabi ‘Isa AS seperti yang dinyatakan dalam al-Quran,


وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا


Maksudnya:"Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka". Al-Nisa ayat 159.


Timbul persoalan, apakah yang dimaksudkan ialah pembukaan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih yang telah menguburkan Empayar Byzantine pada tahun 1453M (857H)? Berdasarkan hadith-hadith dalam isu ini menunjukkan pembukaan Konstantinopel merupakan salah satu tanda hampirnya hari kiamat. Menurut as-Sayyid Muhammad Rasul al-Barzanji (w. 1103H) dalam kitabnya al-Isya‘ah li Asyrat al-Sa‘ah, Konstantinopel yang dimaksudkan bukan Konstantinople yang ditakluk itu kerana ia sudah menjadi negara Islam, tetapi maksudnya ialah Konstantinopel Besar (Qustantiniyyah al-Kubra). as-Sayyid Muhammad Rasul al-Barzanji memetik daripada pengarang kitab ‘Iqd al-Durar bahawa Konstantinopel Besar bersambung dengan negara-negara Rumiyyah (Rome) dan Andalus (Spain). Rumiyyah ialah ibu negara-negara bangsa Rom dan orang yang memerintahnya dipanggil al-Bab (Pope), iaitu pemerintah tertinggi bagi agama Nasrani (Kristian) sepertimana kedudukan khalifah bagi kaum muslimin. Lihat;as-Sayyid Muhammad Rasul al-Barzanji, 1997, al-Isya‘ah li Asyrat al-Sa‘ah, Jeddah: Dar al-Minhaj, h. 

219 & 222.


Gambaran ini pada masa sekarang boleh jadi merujuk kepada Vatican City, iaitu pusat utama bagi agama Kristian sedunia dekat Rome, Itali. Penaklukan Konstantinopel ini termasuk antara penaklukan yang unik, kerana negeri itu berhasil dikuasai oleh kaum muslimin tanpa senjata, melainkan dengan tahlil dan takbir sebagaimana dijelaskan dalam hadith. Menurut Dr. Syaraf al-Qudhah pula, maksud pembukaan Konstantinopel ini ialah pembukaan Konstantinopel kali yang kedua di mana akan gugurnya sistem sekular di negara tersebut (yakni di Turki). Maka, sebab itu ia berjaya ditakluk tanpa sebarang senjata, tetapi dengan tahlil dan takbir kerana penduduknya memang sudah pun Islam. Lihat; Kharitah al-Mustaqbal fi al-Hadith al-Nabawi (Ahadith al-Mubasysyarat wa al-Fitan), edisi kedua, Amman, Jordan, h. 35-36.


Kedua-dua pandangan ini mungkin dapat disatukan di mana akan berlaku kedua-dua pembukaan sekaligus, iaitu pembukaan Konstantinopel kali kedua (Istanbul) dan pembukaan Konstantinopel Besar (Rome). Wallahu a‘lam. Buktinya terdapat hadith-hadith yang menggambarkan kedua-dua pembukaan tersebut iaitu:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ فَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ مَعَ قِيَامِ السَّاعَةِ قَالَ مَحْمُودٌ هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَالْقُسْطَنْطِينِيَّةُ هِيَ مَدِينَةُ الرُّومِ تُفْتَحُ عِنْدَ خُرُوجِ الدَّجَّالِ وَالْقُسْطَنْطِينِيَّةُ قَدْ فُتِحَتْ فِي زَمَانِ بَعْضِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


Maksudnya:"Dari Anas bin Malik berkata, Penaklukan kostantinopel bersamaan dengan terjadinya kiamat." Berkata Mahmud: hadith ini gharib dan Kostantinopel -ibu kota Romawi- akan ditaklukkan saat Dajjal muncul dan Kostantinopel telah ditaklukkan di masa sebagian sahabat Nabi ﷺ. Riwayat Tirmizi(2165).


حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قَبِيلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَكْتُبُ إِذْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا بَلْ مَدِينَةُ هِرَقْلَ أَوَّلًا


Maksudnya:"Menceritakan kepada kami Yahya bin Ishak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dari Abu Qabil ia berkata, "Aku pernah mendengar Abdullah bin 'Amr berkata, 'Sewaktu kami berada di sekeliling Rasullullah ﷺ, kami menulis (jawaban) ketika Rasulullah ﷺ ditanya tentang manakah dua kota yang pertama kali dapat ditaklukkan, Qastantin atau Romawi, Nabi ﷺ bersabda, Bukan, akan tetapi kota Heraklius terlebih dahulu' ". Al-Darimi(486),Ahmad(6358).


Terdapat hadith yang menentukan tempoh antara al-Malhamah al-Kubra, pembebasan Kostantinopel dan kemunculan Dajjal iaitu;


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَلْحَمَةُ الْكُبْرَى وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ وَخُرُوجُ الدَّجَّالِ فِي سَبْعَةِ أَشْهُرٍ


Maksud:"Dari Mu'adz bin Jabal ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Peperangan besar, pembukaan Konstantinopel dan keluarnya Dajjal terjadi selama tujuh bulan". Riwayat Abu Daud (3743), Dhaif.


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَ الْمَلْحَمَةِ وَفَتْحِ الْمَدِينَةِ سِتُّ سِنِينَ وَيَخْرُجُ الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ فِي السَّابِعَةِ


Maksudnya:"Dari Abdullah bin Busr bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Antara peperangan dan pembukaan kota Konstantinopel jaraknya enam tahun, lalu Al Masih Ad Dajjal keluar pada awal tahun ke tujuh." Abu Daud berkata, "Ini lebih shahih ketimbang hadits Isa". Riwayat Abu Daud (3744),Dhaif.


Kemungkinan akan berlaku banyak al-malhamah, bermula dengan al-malhamah yang pertama hingga al-malhamah yang terakhir, sebab itu ia juga disebut secara jamak ‘al-malahim’. Maka, hadith ‘Abdullah ibn Busr r.a. ini dapat ditafsirkan bahawa jarak antara al-malhamah yang pertama dengan pembebasan Konstantinopel itu adalah dalam tempoh 6 tahun. Manakala antara al-malhamah yang terakhir yang merupakan al-Malhamah al-Kubra, pembebasan Kostantinopel dan kemunculan Dajjal adalah dalam tempoh 7 

bulan, iaitu hingga masuk tahun yang ketujuh. Lihat; Wa’il Ibrahim Mahmud al-‘Asud, 2008, al-Ahadith al-Waridah fi al-Malhamah al-Kubra – ‘Amman: Dar al-Furqan, h. 353-355.


Saat kebinasaan orang-orang Romawi(Kristian) bersamaan dengan datangnya hari kiamat. Kenyataan in adalah berdasarkan hadith-hadith berikut:


َ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ أَنَّ الْمُسْتَوْرِدَ قَالَ بَيْنَا أَنَا عِنْدَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فَقُلْتُ لَهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَشَدُّ النَّاسِ عَلَيْكُمْ الرُّومُ وَإِنَّمَا هَلَكَتُهُمْ مَعَ السَّاعَةِ 


Maksudnya:"Dari Abdurrahman bin Jubair bahwa Al Mustaurid berkata, "Saat saya berada di sisi Amru bin Ash, saya berkata padanya, "Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling keras terhadap kalian adalah orang-orang Romawi. Dan kebinasaan mereka bersamaan dengan datangnya hari kiamat". Riwayat Ahmad (17335)


سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ


Maksudnya:"Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat hingga Isa bin Maryam turun sebagai hakim yang adil yang dia menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus pajak dan harta melimpah ruah sampai tidak ada seorang pun yang mahu menerimanya". Riwayat Bukhari(2296),Muslim(220),Tirmizi(2159)


Perkhabaran kemenangan terhadap tentera Islam, sebagaimana yang disebut oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ نَافِعِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ ….. قَالَ فَحَفِظْتُ مِنْهُ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ أَعُدُّهُنَّ فِي يَدِي قَالَ تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّوم


Maksudnya:"Dari Nafi' bin Utbah berkata, Kami bersama Rasulullah ﷺ dalam suatu peperangan. Ia berkata,..... Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda, "Kalian akan memerangi jazirah Arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya." Kemudian Nafi' berkata, Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan". Riwayat Muslim(2900), Ibnu Majah(4081), Ahmad(1458,1459)


Menurut akidah Islam, perkhabaran-perkhabaran dari Baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam adalah merupakan perkhabaran wahyu yang benar yang pasti akan berlaku. Sejarah dan realiti semasa telah membuktikan bahawa hubungan Islam-Kristian sentiasa berada dalam konflik yang tidak berkesudahan, samaada secara jelas nyata mahupun secara halus. 


Hakikat ini bukanlah sekadar untuk disimpan semata-mata sebagai maklumat, tetapi jauh lebih penting dari itu ialah bagaimana persediaan setiap individu muslim dalam mengharungi arus kehidupan dan menghadapi dunia akhir zaman yang kian mencabar baik dari sudut fizikal mahupun spiritual. Seorang muslim yang bijak mesti mengetahui peranan dirinya terhadap agama dan masyarakat. Ia bukan sahaja wajib memperbaiki dirinya, malah perlu mengajak orang lain juga untuk mempersiapkan diri. Apakah jiwa kita sentiasa siap sedia untuk berjihad fi sabilillah atau masih rasa takut dan tidak ambil peduli? Ia wajar mengetahui bahawa orang yang kecundang dalam ujian ini kedudukannya tidak akan selesa di akhirat kelak. Sewajarnya sikap dan pendirian umat Islam juga perlu jelas terhadap kuasa-kuasa Amerika, Britain serta sekutu-sekutu mereka yang dianggap sebagai kuasa besar Kristian yang dilihat mendominasi dunia pada masa kini. 


Namun begitu, ia bukan faktor untuk kita tidak melaksanakan agenda-agenda dakwah terhadap penduduk negara-negara terbabit selamamana situasi aman masih kekal dijaga. Hadith-hadith al-Malhamah al-Kubra tersebut tidak sepatutnya menjadi penghalang untuk umat Islam menyebarkan dakwah Islam kepada para penganut Kristian yang segelintirnya masih dahagakan ilmu dan kebenaran. Tidak juga dinafikan bahawa ada segelintir orang Islam yang begitu bersemangat tinggi memahami hadith-hadith ini secara membuta tuli yang mendorong mereka menubuhkan atau menyertai kumpulan-kumpulan jihad bersenjata yang terlalu radikal dan ekstrem dengan harapan atau sangkaan merekalah orang yang dimaksudkan oleh hadith-hadith berkenaan. Ada juga yang mendakwa kononnya al-Malhamah al-Kubra kini benar-benar sedang berlaku dan umat Islam berada di ambang kiamat yang bakal menjelang pada bila-bila masa sahaja. Maka, sewenang-wenangnya pembunuhan dilakukan atas nama jihad,walaupun melibatkan nyawa-nyawa 

yang tidak bersalah. Mudah-mudahan Allah Subhanahuwata'ala membimbing kita semua di atas landasan-Nya yang benar dalam menempuh kegelapan zaman fitnah yang bermaharajalela.

Boikot sebagai jihad harta yang merupakan bahagian jihad fi sabilillah ( جهاد فِي سَبِيلِ اللَّهِ) menurut perspektif Islam.

Boikot sebagai jihad harta yang merupakan bahagian jihad fi sabilillah  ( جهاد فِي سَبِيلِ اللَّهِ) menurut perspektif Islam. Secara umumnya...