Monday, November 29, 2021

Tanda-tanda kiamat kecil dan sebahagiannya telah terjadi.

Tanda-tanda kiamat kecil dan sebahagiannya telah terjadi. 


Tiada siapa yang mengetahui dan dapat memastikan bila kiamat akan berlaku. Namunpun begitu, terdapat sejumlah hadith Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam  menjelaskan beberapa tanda kiamat.


Sebahagiannya ada yang berupa tanda kiamat kecil dan ada pula tanda kiamat besar. Munculnya tanda-tanda kiamat kecil dan besar adalah sebagai peringatan bagi orang-orang yang berfikir. Supaya mereka mengingat kematian, hari kiamat dan hari pembalasan.


Tanda-tanda kiamat kecil sebelum terjadinya hari kiamat adalah seperti hilangnya ilmu, merebaknya kebodohan, merebaknya minuman khamar dan  sebagainya. Berikut ini beberapa tanda kiamat kecil yang telah disebutkan dalam hadith Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


Pertama:

Diutus dan wafatnya Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam adalah sebagai tanda-tanda kiamat kecil. Sebagaimana Rasulullah adalah Nabi yang diutus di akhir zaman menjelang hari kiamat.  


سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِإِصْبَعَيْهِ هَكَذَا بِالْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ بُعِثْتُ وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ


Maksudnya:"Sahl bin Sa'd  radhiallahu'anhu, ia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ berkata sambil memberi isyarat dengan kedua jarinya seperti ini -yakni dengan jari tengah dan jari telunjuk-: "Sesungguhnya aku di utus, sementara kedatangan hari kiamat adalah sebagaimana jarak antara kedua jari ini (jarak selisih antara jari tengah dan telunjuk)". Riwayat Bukhari(4555)


عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنْ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا

'Auf bin Malik berkata, "Aku menemui Nabi ﷺ ketika terjadi perang Tabuk saat Beliau sedang berada di tenda terbuat dari kulit yang disamak. Beliau bersabda, "Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari kiamat. Kematianku, dibebaskannya Baitulmaqdis, kematian yang menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing sehingga mati seketika, melimpahnya harta hingga ada seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satupun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya dan perjanjian antara kalian dan bangsa Bani Al Ashfar (Eropa) lalu mereka mengkhiyanati perjanjian kemudian mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera (panji-panji) perang yang pada setiap bendera terdiri dari dua belas ribu Orang". Bukhari (2940)


Kedua:

Banyaknya bencana, kekacauan, dan alharj, waktu terasa singkat, kebakhilan bermaharajalela, dan ilmu agama dicabut adalah tanda-tanda kiamat kecil menjelang tanda-tanda kiamat besar.


Dijelaskan dalam hadith bahawa ilmu agama dicabut dengan diawali terjadinya kematian para ulama, kemudian ulama dan pemimpin yang bodoh diangkat untuk dipercaya. Sehingga terjadilah kebodohan yang bermaharajalela, ramai orang yang minum minuman keras dan zina dilakukan secara terang-terangan.

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahawasanya Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah ia berkata, "Nabi ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -iaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian". Bukhari (978).. 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" beliau menjawab, "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum". Riwayat Ibnu Majah(4026)


Ketiga:

Akan berlaku banyaknya amalan riba yang terjadi di mana-mana menjelang hari kiamat. Sebagaimana diketahui, di zaman sekarang banyak sekali berlakunya amalan riba bermula dari memberi pinjaman wang, orang tengah, sehingga pinjaman yang ditawarkan secara berani melakukan praktik riba.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا أَكَلَ الرِّبَا فَإِنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أَصَابَهُ مِنْ بُخَارِهِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, "Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman dimana tidak ada seorangpun melainkan ia akan makan riba, jika tidak memakannya maka ia terkena sebahagian dari debu/wapnya". 

Riwayat Abu Daud (2893)


Keempat: 

Muncul beragam fitnah juga menjadi tanda-tanda kiamat kecil.


عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا سُيُوفَكُمْ بِالْحِجَارَةِ فَإِنْ دُخِلَ يَعْنِي عَلَى أَحَدٍ مِنْكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ


Maksudnya:"Dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Menjelang datangnya hari kiamat akan muncul fitnah seperti malam yang gelam gulita, seorang laki-laki beriman di pagi hari lalu kafir di petang hari, petang hari beriman lalu pagi hari kafir. Pada waktu itu orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berlari (jalan cepat). Patahkanlah anak panah kalian dan potonglah tali busur kalian, serta tancapkanlah pedang kalian di bebatuan. Jika ada seseorang yang masuk pada salah seorang dari kalian (untuk membunuh), maka berlakulah seperti sebaik-baik dari kedua anak Adam (Qabil dan Habil)". Abu Daud (3715)


Kelima:

Berlaku kematian akibat wabah. 


عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتٌّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ مَوْتِي وَفَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَمَوْتٌ يَأْخُذُ فِي النَّاسِ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ وَفِتْنَةٌ يَدْخُلُ حَرْبُهَا بَيْتَ كُلِّ مُسْلِمٍ وَأَنْ يُعْطَى الرَّجُلُ أَلْفَ دِينَارٍ فَيَتَسَخَّطَهَا وَأَنْ تَغْدِرَ الرُّومُ فَيَسِيرُونَ فِي ثَمَانِينَ بَنْدًا تَحْتَ كُلِّ بَنْدٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا


dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Enam tanda-tanda kiamat; kematianku, penaklukkan Baitulmaqdis, kematian yang menyerang manusia laksana kematian kambing yang cepat, muncul fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap orang muslim, orang diberi seribu dinar kemudian ia marah, Romawi berkhianat kemudian mereka pergi dalam delapan bendera, dibawa setiap bendera ada duabelas (pasukan)". Riwayat Ahmad(20988)


Keenam:

Peperangan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. 


أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ


Maksudnya:"Bahawa Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada dua kelompok (kelompok 'Ali dan Mu'awiyah) yang saling berperang, yang keduanya mengaku satu agama (Islam) ".  Riwayat Bukhari (3340)


Ketujuh:

Munculnya api dari Hijaz. Hujaz adalah sebuah wilayah di sebelah barat laut Arab Saudi. Ditakrifkan terutamanya melalui sempadan barat di Laut Merah, ia menjangkau dari Haql di Teluk Aqaba sehingga ke Jazan.


Wilayah Hijaz memiliki kepentingan kepada bangsa Arab dan umat Islam yang berkaitan dengan sejarah dan politik. Daerah ini disebut demikian kerana memisahkan wilayah Nejd di timur dan wilayah Tihamah di barat.


أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ أَرْضِ الْحِجَازِ تُضِيءُ أَعْنَاقَ الْإِبِلِ بِبُصْرَى


Maksydnya:"Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, "Hari kiamat tidak akan tiba hingga api keluar dari tanah Hijaz yang bisa menyinari tengkuk unta di Bushra". Riwayat Bukhari(6585)


Tentang hadith ini, Imam Nawawi menjelaskan bahawa api yang dimaksudkan telah muncul pada tahun 654 H. Ibnu Katsir mengutip Abu Syamah mengatakan api tersebut muncul begitu besar dari sebelah Timur Madinah. 


Api tersebut terus membara selama satu bulan. Dengan api tersebut seorang penunggang unta boleh terus berjalan pada malam hari dari Madinah hingga desa Tayma' yang jaraknya sekitar 420 mil di sebelah utara Madinah.

Wednesday, November 17, 2021

Akhir Zaman: Antara pemimpin yang الْمُضِلِّينَ (menyesatkan) dan Dajal.

Akhir Zaman: Antara pemimpin yang الْمُضِلِّينَ (menyesatkan) dan Dajal.

Keberadaan para pemimpin yang  rosak akhlak, zalim, jahil lagi menyesatkan(الْمُضِلِّينَ) sangat dibimbangi oleh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Bahkan fitnah yang ditimbulkannya lebih menakutkan daripada fitnah Dajjal. Abu Zar radhiyallahu 'anhu pernah pertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ أَبِي تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ يَقُولُ كُنْتُ مُخَاصِرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا إِلَى مَنْزِلِهِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِي مِنْ الدَّجَّالِ فَلَمَّا خَشِيتُ أَنْ يَدْخُلَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِكَ مِنْ الدَّجَّالِ قَالَ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ


Maksudnya:"Dari Abu Tamim Al Jaisyani dia berkata, Aku mendengar Abu Zar berkata, "Aku berjalan dengan menggandeng tangan Rasulullah ﷺ menuju rumah beliau, lalu aku mendengar beliau bersabda, "Selain Dajal ada yang lebih aku takuti atas umatku, " beliau mengucapkannya tiga kali, maka aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, sesuatu yang lebih engkau takuti menimpa umatmu selain Dajjal itu apa? ' beliau menjawab, "Para pemimpin yang menyesatkan". Riwayat Ahmad(20335), Sahih.


Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjelaskan bahawa Beliau sangat takut dan bimbang terhadap umatnya dari para pemimpin yang menyesatkan, ulama yang terpesong dan mereka yang jahil lagi munafik.


ِ عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ قَالَ قَالَ لِي عُمَرُ هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ


Maksudnya:"Dari Ziyad bin Hudair ia berkata, " Umar radhiallahu'anhu telah berkata kepadaku: 'Apakah kamu tahu apa yang dapat menghancurkan Islam itu? ', perawi berkata, 'aku menjawab: aku tidak tahu', ia (Umar radhiallahu'anhu) berkata, 'Yang dapat menghancurkan Islam adalah tergelincirnya seorang ulama`, perdebatan orang munafik berdasarkan Al-Qur'an, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan". Riwayat Al-Darimi(216)


الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ (para pemimpin penyesat umat) termasuk di dalamnya para umara (pemimpin/pemerintahan), ulama, dan ahli ibadah. 


Para umara tersebut adalah mereka yang menerapkan hukum dengan selain hukum Islam, bertindak zalim, diktator dan kejam, dan tidak menunaikan hak-hak rakyat.


Para ulama yang menjadi pemimpin menyesatkan kerana mereka menyembunyikan ilmu dan merubah-rubahnya. Suka mencari atau mengakali dalil untuk kepentingan syahwatnya atau kepentingan para pemimpinnya.


Sedangkan para ahli ibadah yang menjadi pemimpin yang menyesatkan adalah kerana mereka suka membuat tata cara ibadah yang tidak selari dengan syarak  lalu mereka ditiru dan diidolakan. Apalagi jika mereka pula memotivasikan umat untuk melaksanakannya. Akibatnya, dia sesat dan menyesatkan manusia. Keberadaan mereka itulah yang menyebabkan Islam akan roboh.


Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ


Maksudnya:"Dari Tsauban bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya yang aku takutkan terhadap umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan". Riwayat Darimi(2634),Ahmad(21359)


Jika pemimpin dan penguasa seperti itu sifatnya, maka semua urusan akan jungkir balik. Akibatnya, pembohong dipercaya, orang jujur didustakan, penghianat diberi amanah, orang terpercaya dikhianati dan didustakan, orang bodoh berbicara, orang alim dipenjara dan dilarang berbicara. 


Nabi Sallallahu'alaihiwasallam tidak pernah memberikan kekuasaan untuk memegang urusan masyarakat kecuali kepada orang paling baik dan paling mengerti, demikian pula yang dilakukan para khalifah sesudahnya.


Mereka adalah dari kalangan para pemimpin yang takut kepada Allah dan memiliki sifat amanah, mengasihi rakyat dan tidak suka hidup mewah, menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan


Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Hudzaifah rahimahullaah bahawa Nabi Sallallahu'alaihiwasallam bersabda kepada penduduk Najran,


عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ أَهْلُ نَجْرَانَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ابْعَثْ لَنَا رَجُلًا أَمِينًا فَقَالَ لَأَبْعَثَنَّ إِلَيْكُمْ رَجُلًا أَمِينًا حَقَّ أَمِينٍ فَاسْتَشْرَفَ لَهُ النَّاسُ فَبَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ


Maksudnya:"Dari Hudzaifah radhiallahu'anhu dia berkata, "Orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata; 'Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya.' Rasulullah ﷺ bersabda, "Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya. Para sahabat merasa Ingin tahu dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah". Bukhari (4030)


Ini berbeza dengan keadaan di akhir zaman, kepemimpinan umat dipegang oleh para pendusta, jahat, lagi hina, tidak berilmu dan tidak bertakwa. Dan ini merupakan sebahagian dari tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat.


Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" beliau menjawab, "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum". Riwayat Ibnu Majah(4026)


Dan dalam hadith Jibril yang panjang, Nabi Sallallahu'alaihiwasallam menjelaskan tentang dekatnya kiamat dengan terzahir banyaknya pemimpin yang hina,


وَلَكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا كَانَتْ الْعُرَاةُ الْحُفَاةُ رُءُوسَ النَّاسِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا


Maksudnya:"...Tetapi akau akan sampaikan kepadamu tentang tanda-tandanya, yaitu apabila hamba wanita melahirkan tuannya, maka itu bahagian dari tanda-tandanya. Dan apabila orang-orang yang tidak berpakaian dan tidak beralas kaki menjadi pemimpin manusia, maka itu bahagian dari tanda-tandanya...". Riwayat Muslim (10)


عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُونَ أَسْعَدَ النَّاسِ بِالدُّنْيَا لُكَعُ ابْنُ لُكَعٍ


Maksudnya:"Dari Hudzaifah bin Al Yaman berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia di dunia adalah Luka’ bin Luka". Riwayat Tirmizi(2135) 


Dan dalam riwayat Thabrani, dari riwayat Abu Zar, dari Nabi Sallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda,


لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْلِبَ عَلَى الدُّنيا لُكَعُ بْنُ لُكَعٍ


Maksudnya:"Hari kiamat tidak akan terjadi hingga yang berkuasa di dunia ialah Luka’ bin Luka’".


Luka’ menurut bangsa Arab ertinya budak. Ada juga yang mengertikan kotoran. Kemudian kata ini digunakan untuk menunjukkan kebodohan dan kehinaan orang jahil dan tercela. Kadang-kadang kata Luka’ juga digunakan untuk anak kecil. Dan jika digunakan untuk orang dewasa, maka yang dimaksud adalah orang yang kecil ilmu dan akalnya. (Lihat: Nihayah fi Gharib al-Hadith, Ibnu Atsir: 4/268)


Pemimpin yang tidak memikirkan hal rakyat dan tidak menunaikan hak-hak mereka. Malah sebaliknya, ia gemar menumpukkan kekayaan dan membangun istananya. Dan dosanya diparahkan lagi  dengan memusuhi kaum muslimin yang istiqamah memegang agamanya dan berusaha menghancurkan Islam sampai akar-akarnya.


Sebagaimana hadith yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Huzaifah mengenai hadith diangkatnya amanah,


حُذَيْفَةُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ……...

لَا يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي الْأَمَانَةَ حَتَّى يُقَالَ إِنَّ فِي بَنِي فُلَانٍ رَجُلًا أَمِينًا حَتَّى يُقَالَ لِلرَّجُلِ مَا أَجْلَدَهُ مَا أَظْرَفَهُ مَا أَعْقَلَهُ وَمَا فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْإِيمَانٍ….  


Maksudnya:"Hampir-hmapir tidak ada seorangpun yang melaksanakan amanah sehingga dikatakan, ‘sesungguhnya di tengah-tengah Bani fulan ada seorang laki-laki yang sangat amanah’ sehingga dikatakan kepada seseorang, ‘alangkah sabarnya, alangkah cermatnya, alangkah pandainya,’ padahal di dalam hatinya tidak ada iman walaupun seberat biji sawi".  Bukhari(6016)


Tuesday, November 9, 2021

Dunia pada waktu Fitnah Akhir Zaman. Kedustaan yang menimpa manusia.

Dunia pada waktu Fitnah Akhir Zaman. Kedustaan yang menimpa manusia.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣


Maksudnya:"Demi Masa!. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar". Surah al-Asr ayat 1-3


Kalimah ‘الْعَصْرِ’ dalam ayat ini menandakan kesuntukan dunia. Menandakan seolah-olah dunia ini sedang berada di hujung waktu. Lalu, Allah mengatakan manusia yang istiqamah menegakkan kebenaran dan berpesan dengan kesabaran, maka inilah golongan yang tidak akan rugi pada fasa akhir zaman ini. Mengapakah Allah Sunhanahuwata'ala mengaitkan tentang masa yang telah berada di penghujungnya, dengan kebenaran dan kesabaran?. Ini sebagai isyarat kepada kita bahawa dunia akhir zaman ini dipenuhi dengan ujian. 

Abu Hurairah ra meriwayatkan bahawasanya Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah ia berkata, "Nabi ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -iaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian". Bukhari (978).


Maksud Fitnah adalah sesuatu ujian, huru hara, bencana, atau sesuatu yang membawa makna kufur. Maka segala bentuk kecelaruan, penipuan dan bencana seperti Covid-19 ini terzahir satu peristiwa diantara peristiwa-peristiwa menjelang Kiamat.


Hari ini fitnah akhir zaman melanda kehidupan kita dari segenap penjuru dan ruang. Fitnah tidak mengenal orang besar atau peniaga jalanan. Fitnah tidak membezakan orang jahil atau ilmuan. Fitnah tidak pernah mengira lelaki atau perempuan, tua atau muda, kufur atau bertaqwa. Ia datang dan cuba menggugat iman agar tergelincir, menghasut umat agar kucar kacir.


Perhatikanlah! Betapa banyak kehidupan yang musnah angkara fitnah dan penipuan akhir zaman. Dari sebesar-besar benda, hingga sekecil kecil perkara, dunia hari ini telah diselubungi oleh penipuan. 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" beliau menjawab, "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum". Riwayat Ibnu Majah(4026)


Pada hari ini, sukar untuk kita mendapatkan berita yang benar, kewujudan aplikasi media sosial yang tidak terbendung, menyebabkan bercampur aduk maklumat yang sahih dan palsu, hingga umat jadi keliru, siapa teman 

siapa seteru.

Umat Islam berbalah hanya kerana satu dua video di media sosial yang pendek di media sosial. Kita mula bercakap dan menjatuhkan hukum, seterusnya menyebarkan aib, hingga tercetus perbalahan dan fitnah, hingga berlaku saman menyaman. Akhirnya ia tidak mendatangkan apa apa keuntungan, melainkan kerugian sahaja. Allah Subhanahuwata'ala berfiman di dalam Al Quran, surah Al Hujarat ayat 6,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ


Maksudnya:"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". surah Al Hujarat ayat 6,


Hari ini angkara penipuan dan fitnah, telah berapa banyak rumahtangga yang musnah, hubungan kekeluargaan yang punah, silaturrahim yang terpisah, dan airmata yang yang tertumpah. Malangnya, fitnah akhir zaman yang sepatutnya dihindari,namun ramai yang berpusu- pusu 

terjun ke dalamnya. Maka jadilah kehidupan dunia hari ini, tenat dan melarat. Penipuan bukan sahaja di pentas politik besar, ia turut berlaku di dalam pasar, atau dihujung jari, atau didalam kamar sendiri. Apa yang lebih dikesalkan, kadangkala produk kesihatan pun ditipu maklumatnya oleh iklan dan peranan media maya. Minuman yang dipenuhi gula dikatakan berkhasiat, snek yang dipenuhi kimia dikatakan makanan berzat. Begitu juga ramai yang telah terpedaya dengan aktiviti scammer. Macau scammer misalnya telah mengakibatkan kerugian jutaan ringgit disebabkan penipuan atas talian.Sukar bagi kita untuk mendapatkan kebenaran hinggakan apa yang batil itu akan terlihat benar dan yang benar itu sukar dipastikan. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di petang hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan kenikmatan dunia". Riwayat Muslim(169)


Segala fitnah dan penipuan yang menyebabkan segala huru hara hari ini, paling tidak mampu dikurangi dengan masing masing bermuhasabah, berlaku jujur dan mendaulatkan kebenaran. Jujurlah dalam kepimpinan, peniagaan dan kehidupan. Kerana sabda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ


Maksudnya:"Dari Abu Al Haura` As Sa'di berkata, Aku bertanya kepada Al Hasan bin Ali: Apa yang kau hafal dari Rasulullah ﷺ? Ia menjawab: Aku menghafal dari Rasulullah ﷺ, "Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan". Riwayat Tirmizi(2442)


Barangkali hari ini kita gembira mencipta dan menyebar penipuan dan fitnah, dilain kali mungkin kita pula yang menjadi mangsa. Justeru jadilah kita muslim yang hebat, demi membentuk umat yang kuat, agar bila datang fitnah yang lebih besar yakni dajjal, kita tidak mudah tergugat.


Fireman Allah Subhanahuwata'ala,


وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ


Maksudnya:"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya". Al-Anfal ayat 25.


Menurut Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di,  

“Dan perihalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang orang yang zalim saja diantara kamu” akan tetapi ia menimpa pelaku kezaliman dan juga selainnya. hal itu jika kezaliman muncul dan tidak dirubah maka azabnya akan menimpa pelaku dan selainnya. Menghindari fitnah ini adalah dengan melarang kemungkaran dan melawan para pengusung kejahatan dan kerosakan serta tidak memberi mereka peluang untuk berbuat dosa dan kemaksiatan seboleh mungkin. ”dan ketahuilah bahawa Allah amat keras siksaanNya” bagi orang yang melakukan penyebab kemungkaranNya dan menjauhi redha-Nya.


Akhir kalam marilah  kita memberi perhatian kepada beberapa perkara berikut:


Pertama: Senantiasa menyelidiki setiap maklumat dan berita yang sampai kepada kita, terutamanya di media sosial.


Kedua: Tidak menjadi terlalu taksub terhadap sesuatu kelompok kumpulan atau pertubuhan hingga menyebabkan terputusnya silaturrahim.


Ketiga: Menjauhkan diri dari fitnah, atau terlibat menjadi salah seorang yang mencetuskan fitnah.


Dan akhir sekali: Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata'ala dengan solat, berdoa agar diri serta keluarga dilindungi dari bahaya fitnah akhir zaman




Sunday, November 7, 2021

Akhir zaman; Air, Qalam, Arasy dan Fitnah akhir zaman.

Akhir zaman; Air, Qalam, Arasy dan Fitnah akhir zaman.

Umur alam ini yang pastinya sudah cukup lama. Namun berapa lama usia kewujudannya, hanya Allah Subhanahuwata'ala yang mengetahuinya.


Kewujudan Allah Subhanahuwata'ala yang esa lagi Qadim dan lagi Baqa bagi kewujudan-Nya  menciptakan segala makhluk-Nya dan yang terawal dicipta adalah Arasy dan Al-Qalam.


Dalil naqli Allah itu Qadim(bersifat Qidam),


هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


Maksudnya:"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". Al-Hadid ayat 3.


Dalil naqli Allah itu Baqa(bersifat Baqa),


كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ. وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ


Maksudnya:"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Surah al-Rahman ayat 26-27.


Allah Subhanahuwata'ala itu adalah yang Maha Awal ertinya bahawa Allah tidak ada permulaan atau Qadim (bersifat Qidam) bagi wujud-Nya. Jadi wujud atau adanya Allah Ta'ala itu tidak pernah di dahului oleh ketiadaan sebelumnya. Sekiranya Allah itu tidak Qadim(bersifat Qidam) yakni sedia, nescaya adalah Allah itu baharu, dan jika Ia(Allah) itu baharu nescaya berkehendak kepada yang menjadikan atau membaharukan Dia, maka ianya mustahil.


Al-Baqa pula ertinya kekal,sentiasa ada, tiada Akhir. Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta'ala. Jika tidak Wajib Allah bersifat Baqa nescaya ternafi daripada-Nya bersifat Qidam. Kerana adalah Wujud-Nya pada ketika itu wujud yang harus. Maka yang harus tidak ada Wujud-Nya melainkan baharu.


Al-Qalam adalah pena yang menulis takdir di Luh Mahfuz. Dalam satu hadith, daripada ‘Ubadah bin ash-Shamit r.a, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْقَلَمُ ثُمَّ قَالَ اكْتُبْ فَجَرَى فِي تِلْكَ السَّاعَةِ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ يَا بُنَيَّ إِنْ مِتَّ وَلَسْتَ عَلَى ذَلِكَ دَخَلْتَ النَّارَ


Maksudnya:"Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesuatu yang Allah Tabaraka wa Ta'ala cipta pertama kali adalah الْقَلَمُ (pena), kemudian Allah Ta'ala berfirman, "Tulislah, " maka pada saat itu pula diberlakukan apa saja yang terjadi hingga hari kiamat, wahai anakku jika kamu meninggal dalam keadaan tidak beriman terhadap yang demikian, maka kamu masuk ke dalam neraka". Riwayat Ahmad(21647), Sahih.


Bagaimanapun, dalam hadith lain menunjukkan ketika الْقَلَمُ (pena) menulis ternyata Arasy dan air sudah diciptakan. Ia sebagaimana dalam hadith Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash r.a, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda, 


عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ


Maksudnya:"Dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh ribu tahun(50,000) sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu berada di atas air". Riwayat Muslim(4797)


Walaubagaimanapun rupa bentuk Al-Qalam dan Arasy Allah itu hanya dapat kita saksikan di akhirat nanti.


Bagaimana pula dengan kejadian manusia?


Manusia pertama diciptakan Allah adalah Adam a.s dan Hawa. Kedua-duanya tidak berbin serta berbinti kepada sesiapa pun.


Kita semua yang hidup sekarang adalah umat terakhir bagi nabi terakhir yang diutuskan oleh Allah Subhanahuwata'ala iaitu Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam.


Baginda Sallallahu'alaihiwasallam juga adalah penutup kepada semua nabi dan rasul. Allah Subhanahuwata'ala berfirman,


مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا


Maksudnya:"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapa dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". Surah al-Ahzab ayat 40)


Kita perlu bersyukur, bertuah dan bangga apabila dipilih Allah Subhanahuwata'ala menjadi umat Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam.


Percaya kepada apa yang disampaikan Baginda adalah kesempurnaan iman bagi seseorang mukmin. Mungkin ada yang masih sangsi mereka berada di penghujung zaman.


Terdapat berapa buah hadith  Nabi Sallallahu'alaihiwasallam yang dimulakan dengan sebutan-sebutan:


1-Akan tiba satu hari/zaman,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi ﷺ bersabda, "Sungguh pasti akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram". Riwayat Bukhari(2083)


2-Menjelang datangnya Hari  Kiamat, 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ ثَلَاثُونَ كَذَّابًا


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Menjelang datangnya hari kiamat akan ada tiga puluh orang pendusta". Riwayat Ahmad(10408)


3-Akan terjadi pada umatku,


عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ فِي أُمَّتِي خَسْفٌ وَمَسْخٌ وَذَلِكَ فِي الْمُكَذِّبِينَ بِالْقَدَرِ


Maksudnya:"Dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi ﷺ bersabda, "Akan terjadi pada umatku, yaitu kebinasaan. Dan hal itu akan terjadi pada orang-orang yang mengingkari takdir".Riwayat Tirmizi(2079)

semua itu kita menyangka merujuk kepada zaman yang bakal berlaku di hadapan kita ratusan tahun lagi.


Sebenarnya, semua yang dinyatakan itu adalah zaman yang kita hidup pada hari ini. Akhir zaman itu adalah mengenai kisah diri kita.


Kata-kata Nabi Sallallahu'alaihiwasallam itu benar dan ia sedang dan sudah berlaku. Antara peristiwa fitnah akhir zaman yang berlaku kepada umat Islam hari ini adalah penyakit cinta dunia dan takutkan mati.


Ramai umat Islam terperangkap dengan kekayaan harta, pangkat dan wanita sehingga mereka takut kehilangannya.


Bahana penyakit ‘al-wahn’ itu turut menjadikan umat Islam bangga dengan Barat. Malah ada yang menyalahkan agama sendiri kerana dianggap terkebelakang, mundur dan kolot serta berasa malu beramal dengan ajaran Islam.


Sebuah hadith daripada Tsauban, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda 


عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ 


Maksudnya:"Tsauban ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki berkata, "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?" beliau menjawab, "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn." Seseorang lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?" beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati."

Riwayat Abu Daud  (4297) dan Ahmad (21363).


Selain itu, ajaran Islam akan menjadi asing atau dianggap tidak sesuai dengan zaman. Asing itu bukan bermakna Islam tidak dikenali, bahkan pengikut umat Islam adalah agama yang mempunyai ramai pengikutnya.


Dalam hadith daripada Ibnu Umar, Nabi Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْإِسْلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ وَهُوَ يَأْرِزُ بَيْنَ الْمَسْجِدَيْنِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ فِي جُحْرِهَا


Maksudnya:"Dari Ibnu Umar dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, " Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya". Riwayat Muslim(209)


Kita dapat saksikan pada hari ini ada individu atau masyarakat yang mengamalkan ajaran mengikut syariat Islam, sunah dan akhlak Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam, namun dipulau dan dipandang serong.


Sedangkan, fahaman liberalisme dan kes perlakuan songsang bertentangan dengan fitrah seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) diangkat serta dipertahankan sehinggakan golongan yang memperjuangkan hak itu diberi peruntukan undang-undang.


Ada segelintir umat Islam menyokong dan turut terpengaruh dengan perjuangan golongan itu.


Pada akhir zaman juga menyebabkan ramai orang merasakan diri mereka bijak. Golongan ulama dicerca dan diperlekeh. Golongan berilmu bersifat ego manakala pengikutnya pula begitu taasub.


Golongan ilmuwan juga kerap bertelagah yang tidak langsung mencerminkan ketokohan ilmunya. Tidak seperti golongan ilmuwan terdahulu, mereka sangat menjaga adab ketika berdepan perbezaan pendapat.


Begitu juga, akhir zaman dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan kejam yang dilakukan secara beramai-ramai iaitu al-Haraj. Situasi yang dinyatakan itu menepati hadith daripada Abu Hurairah, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,


عَنْ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ


Maksudnya:"Dari Syaqiq mengatakan; aku bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya mengatakan; Nabi ﷺ bersabda, "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, al-haraj adalah pembunuhan." Riwayat Bukhari (6538).


Pada akhirnya, kita semua nanti akan ‘berpindah’ ke satu tempat yang tiada lagi kematian iaitu ke syurga atau neraka.

Friday, November 5, 2021

Akhir zaman Islam akan kembali dalam keadaan terasing.

Akhir zaman Islam akan kembali dalam keadaan terasing.

Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam telah mengkhabarkan kepada umatnya bahawa pada akhir zaman, Islam akan kembali dalam keadaan terasing atau juga amalan-amalan Islami dianggap tidak sesuai mengikut peredaran zaman. Dan juga mengkhabarkan orang-orang yang masuk ke dalam keterasingan itu akan lebih beruntung.


عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Islam muncul/bermula dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing." Riwayat Muslim(208)


Islam dimulai dalam keadan asing (segelintir sahabat) sebagaimana keadaan di Mekkah dan di Madinah ketika awal-awal hijrah. Islam tidak diketahui dan tidak ada yang mengamalkan kecuali sedikit saja. 


Semasa Islam datang, seruannya menimbulkan rasa hairan. Kehairanan itu cukup untuk Islam ditolak, dipencilkan, ditertawakan, dituduh sebagai sihir dan agenda orang gila, dan seribu satu kecaman yang terakam di lembaran Sirah.


Islam datang menongkah kebiasaan manusia. Manusia sudah biasa menjadi hamba kepada manusia. Biar pun perhambaan itu penuh dengan kezaliman dan penderitaan, manusia lebih selesa untuk mengekalkan kebiasaan berbanding menerima perubahan.


Zina yang haram sudah menjadi kebiasaan. Lalu pernikahan yang halal menjadi kejanggalan.


Arak yang menukar manusia jadi binatang sudah diterima sebagai normal. Makanan dan minuman yang halal lagi baik, dianggap pelik dan menyusahkan.


Riba yang mencengkam dan menyeksa kehidupan sudah diterima pakai sebagai tatacara hidup. Jual beli yang bersih lagi adil, dilihat sebagai asing dan tidak mempunyai masa depan.


Walaupun perhambaan, penzinaan, arak dan judi serta riba dan kezaliman, semuanya itu menjadikan kehidupan manusia seperti neraka dunia, itu lebih selesa untuk dikekalkan kerana sudah biasa, berbanding dengan mengusahakan perubahan, biar pun ia menjanjikan jalan keluar dari kegelapan Jahiliah tersebut. Itulah nasib Islam di awal zamannya.


Seruan untuk menyelamatkan manusia dibalas dengan maki hamun. Nabi diherdik dengan penghinaan. Tubuhnya dijamah dengan batu tajam yang menumpahkan darah. Kerana Islam ganjil di awal kedatangannya.


Kejanggalan dan keganjilan itu tidak menimbulkan rasa terasing, malu atau rendah diri pada Baginda Sallallahu'alaihiwasallam dan sahabat. Sedikit demi sedikit mereka optimis membawa sinar perubahan, berteraskan iman.


Mereka ganjil bukan sebab mereka salah.Mereka ganjil kerana mereka berbeza berbanding yang ramai. Itu sahaja. Firman Allah Subhanahuwata'ala,


فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ


Maksudnya:“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa”. Hud ayat 116.


Ayat ini bercerita tentang sekumpulan manusia asing di tengah masyarakat. Mereka ganjil kerana ketika mana manusia sudah selesa dengan kerosakan dan menerimanya sebagai satu cara hidup, kelompok ini menyeru kepada sebaliknya. Mereka mengajak kepada ma’ruf dan mencegah kemungkaran.


Namun mereka menjadi asing dan ganjil kerana mereka adalah minoriti sedangkan majoriti mahukan maksiat dan kerosakan.Minoriti ini menyeru kepada ketaatan dan kemuliaan hidup.


Kemudian Islam mula tersebar dan ramai masuk Islam, yang mana harta bukan menjadi ukuran utama dalam dakwah yang dibawa oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,tetapi kesabaran yang tinggi dan pengorbanan merupakan kunci kejayaan Islam.


Walaupun wujud penentangan terhadap dakwah Islamiah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam di Makkah,namun telah menimbulkan reaksi positif di kalangan masyarakat Arab Quraisy.Ahli keluarga dan sahabat rapat baginda merupakan orang yang paling awal menerima dakwah Islamiah.


Kebanyakan penganut Islam pada peringkat awal ini terdiri daripada golongan bawahan seperti hamba.Mereka memeluk Islam kerana tertarik kepada ajaran Islam yang memberikan layanan yang sama kepada semua manusia. Sehingga ada diantara mereka yang telah diseksa dengan kejam termasuklah Bilal bin Rabah, keluarga Yaasir, Amir bin Fuhairah dan Zunainah.


Berkat dakwah berterusan oleh Rasulullah 

Sallallahu'alaihiwasallam,Islam telah dapat diterima oleh orang ramai pada ketika itu kerana kemurnian ajarannya dan kebijaksanaan Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam berdakwah. Baginda berdakwah secara lemah lembut  dan tidak memaksa orang ramai memeluk Islam tetapi memujuk mereka dengan menggunakan akal yang dianugerahi Allah.


Antara pendekatan yang digunakan oleh baginda termasuklah membandingkan antara nilai akhlak masyarakat Arab Jahiliah dengan nilai akhlak yang disaran oleh Islam. Nabi juga membacakan ayat al-Quran untuk menjawab pertanyaan para sahabat, di samping memberikan penerangan dan menunjukkan teladan yang baik.Dalam menyebarkan Islam Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam. telah menanamkan keimanan yang kuat kepada pengikutnya.


Inspirasi dari cara dakwah Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam adalah bahawa harta bukan menjadi ukuran utama dalam berdakwah,tetapi kesabaran yang tinggi dan pengorbanan merupakan kunci kejayaan Islam.


Islam akan kembali asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya. Syariat Islam hanya diamalkan oleh segelintir orang yang taat seperti di zaman awal sahabat, padahal umatnya ramai.


Saat Islam kembali terasing adalah bilamana ketika itu riba dan rasuah sudah menjadi amalan kebiasaan di dalam urusan perniagaan, proses mendapatkan tender atau kontrak, mereka yang memilih untuk tidak menerima semua itu kerana yakin dengan kebenaran ajaran Allah, berasa terasing, dipulaukan, disinis dan disindir. Pernahkah kita berasa seperti itu?


Ketikamana kawan-kawan memilih untuk terus memukul bola golf biar pun mentari sudah sirna menuju malam, mereka yang memilih untuk bersolat tercicir daripada permainan, lalu ditertawakan oleh teman yang ramai, pernahkah kita mengalami pengalaman seperti itu?


Semasa ramai orang berasa malu untuk diketahui tidak pernah melakukan seks dengan sesiapa biar pun seusia sudah mencecah belia, namun ada mereka yang  memilih untuk terus mempertahankan diri daripada zina kerana yakin dengan kebaikan menjauhinya dan besarnya kebinasaan menjamah dosa itu, pernahkah kita berasa tertekan dengan pilihan yang tidak popular itu?


Ketika orang ramai selesa dengan makan apa sahaja ada di depan mata, tanpa perlu diambil kira halal haramnya, ada mereka yang memilih untuk bersusah payah mencari yang halal di celah syubhat dan haram yang berleluasa, lalu kita dianggap berlebih-lebihan dan ekstrim kerana pilihan itu, pernahkah kita berasa jauh dan terasing dengan cara hidup yang sedemikian rupa?


Tatkala orang semakin menerima cara hidup yang membelakangkan agama, mendedahkan aurat, bergelumang dengan maksiat, sebagai aras tanda mengukur kemodenan diri, tiba-tiba ada mereka yang membungkus tubuh dengan pakaian yang menyembunyikan anggota yang bersangkutan dengan harga diri, pernahkah kita dicemuh kerana memilih untuk tidak berfesyen seperti manusia yang ramai hari ini?


Jika kita pernah berasa asing, ganjil, pelik, ditertawa, disinis, disindir, atau diperlekeh kerana mempertahankan kehidupan yang berprinsip seperti itu, terimalah khabar gembira yang disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam.


Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam juga memuji sikap mukmin yang istiqamah mengamalkan al-Quran dan al-Sunnah ketika masyarakat menjauhi dan memandang hina terhadapnya.Maka beruntunglah orang yang asing (sedikit) kerana tetap berpegang kukuh dengan syariat Islam ditengah-tengah masyarakat yang lalai dan meninggalkan cara hidup Islam.طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ (Keberuntungan bagi orang-orang yang terasing)


Dari Abdullah bin Amru r.a, dia berkata,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَطَلَعَتْ الشَّمْسُ فَقَالَ يَأْتِي اللَّهَ قَوْمٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ نُورُهُمْ كَنُورِ الشَّمْسِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَحْنُ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَكُمْ خَيْرٌ كَثِيرٌ وَلَكِنَّهُمْ الْفُقَرَاءُ وَالْمُهَاجِرُونَ الَّذِينَ يُحْشَرُونَ مِنْ أَقْطَارِ الْأَرْضِ وَقَالَ طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ فَقِيلَ مَنْ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَاسٌ صَالِحُونَ فِي نَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُم


Maksudnya:"Dari Abdullah bin 'Amru, dia berkata; aku berada di dekat Rasulullah ﷺ dan matahari sedang terbit, maka beliau bersabda, "Pada hari kiamat nanti akan datang suatu kaum kepada Allah, cahaya mereka seperti cahaya matahari." Maka Abu Bakar berkata, "Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Bukan, bagi kalian ada banyak kebaikkan, mereka adalah orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah, mereka dikumpulkan dari penjuru dunia." kemudian beliau berkata, "Keberuntungan bagi orang-orang yang terasing, keberuntungan bagi orang-orang yang terasing, keberuntungan bagi orang-orang yang terasing." Ditanya, "Siapakah orang-orang yang terasing itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Mereka adalah orang-orang soleh hidup di tengah-tengah orang-orang buruk yang banyak, orang-orang yang menentangnya lebih banyak daripada orang-orang yang mentaatinya." Riwayat Ahmad(6775), hasan.


Orang Islam hendaklah sentiasa istiqamah di atas ajaran Islam serta memelihara diri daripada terlibat dengan gejala sosial dan penyelewengan  yang menyebabkan pandangan negatif masyarakat terhadap Islam. 


Al-Hasan r.a berkata, "Orang beriman di dunia seperti orang asing tidak takut akan penghinaan, dan tidak bersaing dalam kemuliaannya.

Tetap istiqomah walaupun di luar bulan Ramadhan.

Tetap istiqomah walaupun di luar bulan Ramadhan. Istiqomah dalam mengerjakan amal soleh merupakan satu sikap yang penting dalam kehidupan se...