Sunday, October 31, 2021

Matinya Para Ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat.

Matinya Para Ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat.

Pada hari ini, boleh disaksikan kemunculan ramai alim ulama dalam pelbagai disiplin ilmu. Perkembangan ini boleh dilihat melalui kemunculan sekolah pondok,sekolah dan pusat pengajian tinggi bagi menampung keperluan cerdik pandai yang semakin ramai dikeluarkan. Peredaran  zaman juga menunjukkan peranan ilmu semakin berkembang dan cerdik pandai semakin bertebaran di atas muka bumi.


Ilmu agama dapat membezakan antara perkara yang hak dan yang batil. Dengan adanya ilmu maka seseorang itu akan sentiasa selamat daripada sebarang perkara yang memudaratkannya, baik dalam hal dunia mahupun hal akhirat.


Namun, baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam mengingatkan semua manusia bahawa pada satu ketika nanti ilmu akan diangkat oleh Allah Subhanahuwata'ala sebagai tanda hampirnya kiamat.


Dalil diangkatnya ilmu adalah difahami melalui sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


َ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُكُمْ بِهِ أَحَدٌ غَيْرِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ


Maksudnya:"Dari Anas radhiallahu'anhu, ia berkata; Aku benar-benar akan menceritakan suatu hadith yang telah aku dengar dari Rasulullah ﷺ, yang selain diriku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Diantara tanda hari kiamat datang adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum khamer dan sedikitnya kaum laki-laki serta banyaknya kaum wanita hingga jika ada lima puluh orang wanita namun hanya ada satu orang laki-laki dari mereka". Bukhari(4830)


Berdasarkan hadith di atas akan berlaku pada akhir zaman nanti ilmu akan diangkat dengan kematian para alim ulama yang bersungguh-sungguh dalam menyampaikan ilmu. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا


Maksudnya:"Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". Riwayat Bukhari(98).


Kehilangan ramai ulama sebenarnya bukan baru berlaku sekarang. Namun, kalau dilihat sepanjang sejarah 14 abad (Hijriyah), paling tidak dua abad terakhir kita memang tidak mempunyai lagi ulama, dalam erti kata ulama yang karyanya berkaliber dan nampak besar bagi Umat Islam, seperti Imam Al-Ghazali.


Matinya ulama pada  saat ini, adalah suatu kehilangan yang sangat besar. Namunpun begitu, fenomena matinya ulama yang karya-karyanya menjadi rujukan oleh ramai Umat Islam dan itulah yang seharusnya lebih diwaspadai sebagai tanda kiamat adalah dengan matinya ulama sebelum abad 13-14 Hijriyah. 


Matinya ulama bukan sekadar menjadi tanda bahawa kiamat telah dekat, melainkan juga sebagai tanda umat ini akan kehilangan rujukan. Nantinya umat ini akan meminta rujukan kepada ulama-ulama sesat yang kurang ilmunya, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam.


Matinya seorang alim yang soleh bukan hanya akan membuat bumi menangis, bahkan juga membuat bumi akan 

hancur dan rosak. Sebagaimana yang difahami oleh Ahli tafsir dalam menafsirkan firman Allah Subhanahuwata'ala dalam surah ar-Ra’d  ayat 41 yang berbunyi: 


“أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا ۚ وَاللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ ۚ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ


Maksudnya:"Dan apakah mereka tidak melihat bahawa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Maha cepat hisab-Nya". surah ar-Ra’d  ayat 41.


Menurut Ibnu ‘Abbas, sebagaimana yang dinaqalkan oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya (4/406), berkata: “Maksud dari firman Allah: ‘lalu Kami kurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya’, maksudnya adalah hancurnya bumi, dan hancurnya bumi dengan matinya para ulama, fuqaha (para ahli fikih) dan orang-orang soleh di dalamnya”.  


Demikian juga menurut Imam Mujahid apa yang dimaksudkan hancurnya bumi adalah dengan matinya para ulama. ‘Atha` bin Abi Rabah juga mengatakan perkara yang sama. Dalam Kitab  Jami’ Bayan al-‘Ilm wa Fadhlih karya Imam Ibnu Abdil Barr (w 463 H) 1/600, ketika menafsirkan ayat di atas, ‘Atha` bin Abi Rabah berkata: “Maksudnya adalah dengan wafatnya para fakih dan orang-orang terbaiknya”.  


Ibnu Abdil Barr membuat komentar: “Pendapat ‘Atha` ini dalam menafsirkan ayat di atas adalah pendapat  yang sangat baik sekali, yang diterima oleh para ulama”.


Semakna dengan sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam yang menegaskan bahawa matinya para ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat,


عَنْ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ


Maksudnya:"Dari Syaqiq mengatakan; aku bersama Abdullah dan Abu Musa, keduanya mengatakan; Nabi ﷺ bersabda, "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, alharaj adalah pembunuhan." Riwayat Bukhari (6538).


Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam menegaskan ciri-ciri kiamat adalah berupa tersebarnya kebodohan, minuman keras, perzinaan dan pembunuhan yang semuanya merupakan perbuatan yang merosakkan di bumi ini, semuanya disebabkan kerana diangkat dan dicabutnya ilmu. Dan dicabutnya ilmu itu dengan jalan dimatikan-Nya para ulama.  


Berdasarkan hadith-hadith di atas, terdapat satu bentuk gambaran yang besar mengenai situasi ilmu yang sedang pesat berkembang pada hari ini. Menghampiri kepada tibanya hari kiamat, ilmu berkaitan dengan agama dan syariah akan diangkat oleh Allah Subhanahuwata'ala melalui guru, pendidik dan para ulama yang dimatikan bersama ilmu yang ada padanya.


Ilmu merupakan suatu maklumat dan pengetahuan yang diwarisi daripada satu generasi kepada generasi yang seterusnya. Namun, sekiranya pewaris keilmuan itu belum bersedia menerima ilmu disebabkan kelekaan dengan perkara lain, maka ilmu itu hanya akan terhenti pada generasi sebelum itu sahaja.


Dengan terhentinya keilmuan dan matinya pendukung ilmu itu, manusia akan mula tersasar dan menghampiri kesesatan.


Dalam hadith yang lain, Baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam mengisyaratkan:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ


Maksudnya:"Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu(tentang agama) dan merebaknya kebodohan, perzinaan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki". Riwayat Bukhari(79)


Situasi pada hari ini, manusia berlumba-lumba untuk menuntut ilmu sama ada melalui sekolah, pondok, universiti dan sebagainya. Namun, tujuan menuntut ilmu itu perlu diperjelaskan kerana ramai antara mereka yang berjaya dalam bidang pengajian masing-masing, tetapi tidak dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk diperturunkan kepada generasi akan datang.


Tanda-tanda kiamat menjelaskan dimaksudkan dengan ilmu yang diangkat ini adalah melibatkan sumber daripada al-Quran dan as-Sunah. Ilmu-ilmu ini adalah warisan nabi yang disampaikan oleh kalangan ulama sehingga sampai kepada kita hari ini.


Dengan lenyapnya ulama, pasti ilmu akan turut hilang sedikit demi sedikit sehingga sunah mati, bidaah muncul dan kejahilan berleluasa.


Sabda Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam,


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا


Maksudnya:"Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". Riwayat Bukhari(98).


Gambaran hadith ini jelas menunjukkan manusia akan mula mencari ilmu dengan mereka yang bukan ahlinya.


Satu sebab utama adalah guru dan ulama sudah dimatikan Allah Subhanahuwata'ala dan generasi selepasnya tidak memanfaatkan ilmu yang terdapat padanya.


Pada masa yang sama, manusia pada ketika itu lebih gemar mencari hiburan dalam ilmu berbanding diskusi agama yang lebih bermanfaat.


Ilmu yang disampaikan adalah terhad namun jenaka dan cerita yang tiada asas yang kukuh diperdengarkan sehingga manusia yang mendengar menjadikan hujah berkenaan sebagai kalam utama yang dituturkan oleh ulama.


Lebih teruk lagi, ada cerita palsu disebarkan dan dinyatakan sebagai hadith dan perkataan daripada baginda Nabi Sallallahu'alaihiwasallam. Penyebaran ilmu ini tidak setakat ilmu yang tidak bermanfaat bahkan menjangkau hadith palsu yang dijadikan hujah utama  dalam penyampaian ilmu.


Justeru itu, ilmu yang berkembang ini akan tiba kepada pengakhiran melalui guru dan ulama yang dimatikan Allah Subhanahuwata'ala.


Maka setiap penuntut ilmu perlu bersedia untuk mewarisi ilmu itu dan menyampaikan kepada generasi berikutnya sebagai kesinambungan keilmuan yang utama dalam kehidupan manusia.

No comments:

Post a Comment

Tetap istiqomah walaupun di luar bulan Ramadhan.

Tetap istiqomah walaupun di luar bulan Ramadhan. Istiqomah dalam mengerjakan amal soleh merupakan satu sikap yang penting dalam kehidupan se...