Sungguh beruntung menjadi orang Soleh.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dengan bersosial, pemikiran seseorang itu lebih terbuka dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Meskipun manfaat bersosial amat penting, namun Islam aman menekankan agar seseorang itu perlu selektif dalam bergaul dan berteman. Ini kerana teman dapat memberi pengaruh besar dalam pembentukan pemikiran seseorang itu. Sebagaimana firman Allah Subhanahuwata'ala,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Maksudnya:"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, iaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang soleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". Al-Nisa ayat 69.
Orang soleh atau orang yang baik adalah merujuk kepada mukmin berkeperibadian serta taat kepada perintah Allah Subhanahuwata'ala yang selalu beramal soleh semata-mata kerana Allah Subhanahuwata'ala. Juga berkeperibadian sesama manusia dan makhluk yang lain. Orang soleh akan disegani oleh ramai manusia sama ada ketika masih hidup ataupun apabila telah meninggal.Dalam hadith yang diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr RA, Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَأْخُذَ اللَّهُ شَرِيطَتَهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا
Maksudnya:"Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Allah Ta'ala mengambil orang-orang yang baik dari penduduk bumi hingga di dalamnya hanya tersisa orang-orang yang hina yang sama sekali tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran". Riwayat Ahmad(6670) Dhaif.
Hadith ini menjelaskan bahawa, Allah Subhanahuwata'ala mematikan orang-orang yang banyak melakukan kebaikan dan taat perintah agama sehingga yang ada di bumi nanti hanya mereka daripada golongan yang tolol, hina dan tidak memiliki kebaikan walaupun sedikit.
Sungguh sangat beruntung menjadi orang soleh. Betapa tidak, dalam setiap solat kaum Muslim, orang soleh didoakan agar senantiasa selamat. Orang soleh didoakan di dalam bacaan Tahiyat atau Tasyahud Awal dan akhir dengan lafaz doa,
وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ
Allah Subhanahuwata'ala ada menyebutkan perihal orang-orang soleh dalam surah ali-Imran ayat 114,
يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ
Maksudnya:"Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang soleh.’‘ Ali Imran ayat 114.
Sungguh sangat beruntung menjadi orang soleh. Betapa tidak, di dalam sebuah hadith sahih disebutkan, pada hari perhitungan nanti, mukmin yang soleh dengan izin Allah Subhanahuwata'ala, dapat memberikan syafaat pada saudara yang dicintainya.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أُمَّتِي لَيَشْفَعُ لِلْفِئَامِ مِنْ النَّاسِ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِهِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَشْفَعُ لِلْقَبِيلَةِ مِنْ النَّاسِ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِهِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَشْفَعُ لِلرَّجُلِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِهِ
Maksudnya:"Dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatku benar-benar akan memberi syafaat untuk segolongan manusia sehingga mereka masuk ke dalam syurga dengan syafaatnya tersebut, dan ada juga seorang laki-laki yang benar-benar akan memberi syafaat untuk satu kabilah dari manusia sehingga mereka masuk ke dalam syurga dengan syafaatnya tersebut. Serta seorang laki-laki yang benar-benar akan memberikan syafaat untuk satu orang atau ahli baitnya hingga mereka masuk ke dalam syurga dengan syafaatnya tersebut". Riwayat Ahmad(11177). Sahih
Kerana itu, Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam sering menganjurkan para sahabatnya agar senantiasa bergaul dengan orang-orang soleh dan tidak bergaul dengan orang-orang buruk perangainya. Kerana, sebagaimana perilaku buruk itu boleh menular, begitu juga dengan perilaku baik.
Dalam sebuah hadith Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam mengumpamakan siapa yang bersahabat dengan orang yang soleh seperti ia bersahabat dengan penjual minyak wangi. Dan siapa yang bersahabat dengan orang yang berperangai buruk, seperti ia berteman dengan tukang besi.
مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Maksudnya: “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang tukang besi. Adapun, penjual minyak wangi akan memberi kamu (minyak wangi tersebut), atau kamu membeli daripadanya, atau kamu mendapat bau yang harum daripadanya. Sedangkan tukang besi pula, akan membakar bajumu dan juga kamu mendapatkan bau yang busuk.” [Riwayat al-Bukhari (5534) dan Muslim (2628)]
Hadith ini menunjukkan kepada kita bahawa Nabi Sallallahu'alaihiwasallam membuat perumpamaan teman atau kawan yang baik ini umpama seorang penjual wangi kerana manfaat yang kita akan perolehi daripadanya apabila kita berdamping dengannya.
Dari perumpamaan yang disampaikan Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwasallam ini, berteman dengan penjual minyak wangi lebih menguntungkan, meskipun tidak membeli minyak wangi, kita akan terkena harum wanginya. Dan, sebaliknya, jika berteman dengan tukang besi, kita akan terkena buruknya, sekurang-kurangnya kita akan terkena percikan panasnya api dari besi.
Tambahan pula, Imam al-Nawawi meletakkan hadith ini di bawah bab tajuk sunat berdamping (bergaul) dengan orang yang soleh. Selain itu juga, hadith ini menunjukkan kepada kita kelebihan duduk bersama orang yang soleh, orang yang baik, orang yang menjaga maruah, orang yang mulia akhlaknya, orang yang warak, ahli ilmu, orang yang beradab di samping larangan duduk bersama orang yang tidak baik, ahli bid’ah, orang yang dibenci masyarakat atau yang melakukan maksiat, malas beramal dan sebagainya yang termasuk di dalam perkara-perkara yang dicela. [Lihat: al-Minhaj, 178/16]
Dari huraian di atas, difahami bahawa lingkungan hidup sangat berpengaruh pada karakter dan perilaku seseorang. Jika seseorang itu sering berkunjung ke tempat maksiat seperti kelab malam atau pusat hiburan dan berteman dengan pecandu dadah, maka suatu saat dia akan terjerumus ke lembah kemaksiatan itu. Tidak sedikit orang yang pernah merasakan hal tersebut, awalnya coba-coba dan seterusnya menjadi bandar dadah.
Begitu juga jika kita berteman dan hidup dalam lingkungan yang baik, berkunjung ke masjid, mengikuti majlis taklim, maka akhlak kita pun kurang lebih akan seperti mereka yang senantiasa menjaga diri dari kemaksiatan dan candu akan kebaikan.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Maksudnya:"Abu Al Haitsman dari Abu Sa'id ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Janganlah berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan ada yang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa." Riwayat Tirmizi(2318).Hasan
Jika telah nampak bagi kita kebaikan dan keburukan, manis dan pahit, sungguh sakit; jika jiwa dan hati yang memilih keburukan dan kepahitan.
Untuk itu bermohonlah pada Allah Subhanahuwata'ala agar diberikan kekuatan untuk meninggalkan kemaksiatan dan anugerah kecintaan pada orang-orang soleh.
Sungguh sangat beruntung menjadi orang soleh. Betapa tidak, Allah Subhanahuwata'ala menjanjikan balasan syurga yang penuh kenikmatan buat hamba-Nya yang beriman dan beramal soleh.
Tingkatkan usaha untuk beribadat dan beramal soleh kerana dengan cara itu saja kita bakal ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di akhirat kelak.
Nikmat itu tidak tergambar pada fikiran mereka.Dalam surah As-Sajadah, ayat 17, Allah Subhanahuwata'ala berfirman,
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Maksudnya:"Tidak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan". As-Sajadahayat 17.
Allah Subhanahuwata'ala sentiasa menyeru hamba-Nya supaya beramal di dunia untuk merebut kedudukan terbaik di akhirat.
Dalam surah Ali Imran, ayat 133, Allah Subhanahuwata'ala berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Maksudnya:"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa", Ali Imran ayat 133
Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam turut mengingatkan umatnya agar tidak lalai dengan kesibukan dunia tanpa mempedulikan urusan bekalan akhirat.
Baginda Sallallahu'alaihiwasallam bersabda,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
Maksudnya:"Dari Abdullah bin Umar radhiallahu'anhuma dia berkata, "Rasulullah ﷺ pernah memegang bahuku dan bersabda, 'Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara." Ibnu Umar juga berkata; 'Bila kamu berada di petang hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu petang, pergunakanlah waktu sihatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu". Riwayat Bukhari(5937)
Dalam surah Al-Hasyr, ayat 18, Allah menegaskan dengan firman-Nya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Maksudnya:"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".Al-Hasyr, ayat 18.
Justeru itu, marilah kita tingkatkan usaha untuk beribadat dan beramal soleh kerana dengan cara itu saja kita bakal ditempatkan pada kedudukan yang tinggi di akhirat kelak.
No comments:
Post a Comment