Mengobati hati yang keras.
Setiap manusia memiliki sifat yang berbeza-beza. Sifat-sifat tersebut pun boleh berubah-ubah setiap waktu. Begitu juga hati, hati pun memiliki sifat. Hati boleh menjadi sihat dan hati juga boleh menjadi sakit. Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Maksudnya:"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.. Al-Baqarah ayat 10.
Hati juga boleh menjadi lembut dan juga boleh menjadi keras sekeras batu. Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Maksudnya:"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, kerana takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. Al-Baqarah ayat 74.
Begitu juga hati boleh menjadi berkilat, bersinar dan boleh juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di dalam beberapa buah hadith Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam .
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ فَإِنْ زَادَ زَادَتْ فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
Maksudnya:"Dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya apabila seorang mukmin berbuat dosa, maka akan ada titik hitam di dalam hatinya, jika ia bertaubat, meninggalkannya serta meminta ampun maka hatinya akan kembali putih, namun jika ia menambah (dosanya) maka akan bertambah (titik hitam), maka itulah penutup (hati) yang disebutkan dalam firman Allah dalam kitab-Nya, "Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka." (QS. Al-Muthafifin; 14)". Riwayat Ibnu Majah(4234)
Juga sabda Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam .
عَنْ حَارِثَةَ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْجَوَّاظُ وَلَا الْجَعْظَرِيُّ
قَالَ وَالْجَوَّاظُ الْغَلِيظُ الْفَظُّ
Maksudnya:"Dari Haritsah bin Wahb ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak akan masuk syurga orang yang keras hati dan sombong." Perawi berkata, "Al Jawwazh adalah orang yang keras hatinya". Riwayat Abu Daud (4168)
Oleh kerana itu, seboleh mungkin seseorang Muslim hendaklah memperhatikan keadaan hatinya setiap saat, jangan sampainya menjadi hati keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras dan sulit menerima kebenaran.
Hati yang keras memiliki ubat agar dia boleh kembali lembut. Berikut ini adalah beberapa perkara yang dapat melembutkan hati:
1. Beriman kepada Allah Subhanahuwata'ala dan selalu meningkatkan keimanan. Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
Maksudnya:"Barangsiapa yang beriman kepada Allah nescaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya". At-Taghabun ayat 11.
2. Banyak mengingat Allah (berzikir) dan membaca al-Qur’an dengan mentadabburinya (memahami dan merenungi maknanya). Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Maksudnya:"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". Ar-Ra’d ayat 28.
3. Belajar ilmu syar’i (ilmu agama).
Tidak diragukan lagi, bahawa ilmu syar’i dapat membimbing seseorang untuk menjadi hamba Allah Subhanahuwata'ala yang bertakwa. Di awal surat Ali-Imran, Allah Subhanahuwata'ala memuji orang-orang yang memiliki ilmu yang mendalam.
….وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ…..
Maksudnya:""...Dan orang-orang yang mendalam ilmunya...". Ali-Imran ayat 7
Tahukah doa apakah yang mereka ucapkan? Doa yang diucapkan oleh mereka adalah:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Maksudnya:"(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; kerana sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (kurnia)". (karunia)". Ali-Imran ayat 8.
Merekalah yang lebih tahu akan Rabb-nya bila dibandingkan orang-orang awam dan mereka juga lebih tahu bahawa hati manusia bisa berubah-ubah, sehingga mereka berdoa dengan doa tersebut.
4. Berlindung kepada Allah dari hati yang tidak khusyu’ dengan doa yang telah diajarkan oleh Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam , yang berbunyi:
ُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعِ
Makdudnya:"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara tersebut". Riwayat Tirmizi (3404)
5. Berbuat baik terhadap anak yatim dan orang miskin Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya seseorang mengadu kepada Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam tentang hatinya yang keras. Beliau Sallallahu‘alaihiwasallam pun bersabda:
إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِينَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
Maksudnya:""Jika engkau ingin hatimu menjadi lembut maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim". Riwayat Ahmad (7260)
6. Banyak mengingati kematian.
Mengingati mati boleh mendorong seseorang untuk menghindari berbagai kedurhakaan dan akan melembutkan hati serta menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Kerana itu, Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam memberikan pesanan untuk memperbanyakkan mengingatinya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
Maksudnya:"dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian". Riwayat Tirmizi(2229).
Orang yang benar-benar mengingat mati akan merasa tiada berertinya kelazatan dunia yang sedang dihadapinya, sehingga menghalanginya untuk berangan-angan meraih dunia di masa mendatang. Sebaliknya, ia akan bersikap zuhud terhadap dunia.
Sa’id bin Jubair dan Rabi' bin Abi Rasyid rahimahumallâh pernah berkata:
لَوْ فَارَقَ ذِكْرُ الْمَوْتِ قَلْبِي سَاعَةً خَشِيت أَنْ يَفْسُدَ قَلْبِي
Maksudnya:"Seandainya mengingat kematian terpisah dari hatiku sekejap saja, saya takut hatiku akan menjadi rosak". Hilyatul-Auliya’ IV/276
7. Banyak berziarah kubur.
Al Munawi berkata: “Tidak ada ubat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain menziarahi kubur. Ziarah kubur akan menjadi penyebab mengingati kematian, akan menghalangi seseorang dari maksiat, melembutkan hatinya yang kelam, mengusir kesenangan terhadap dunia, menjadikan musibah yang kita alami terasa ringan. Ziarah kubur itu sangat dahsyat pengaruhnya untuk mencegah hitamnya hati dan mengubur sebab-sebab datangnya dosa. Tidak ada amalan yang sehebat ini pengaruhnya” (Faidhul Qaadir, 88/4)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ
Maksudnya:"Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Ziarahilah kubur, sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian dengan akhirat". Ibnu Majah (1558)
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ ثُمَّ بَدَا لِي أَنَّهَا تُرِقُّ الْقُلُوبَ وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ فَزُورُوهَا
Maksudnya:"Aku pernah melarang kalian dari berziarah kubur ternyata aku melihat bahawa hal itu dapat melembutkan hati dan meneteskan air mata(serta mengingatkan. Akhirat) maka berziarahlah kalian (untuk mengingat akhirat)". Riwayat Ahmad(13124)
8. Menghadiri majlis ta’lim dan majlis nasihat. Menghadiri majlis-majlis seperti ini sangat berpengaruh terhadap hati manusia. Mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh al-‘Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu anhu,
…….فَقَالَ الْعِرْبَاضُ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ……...
Maksudnya:" Irbadh berkata, "Suatu ketika Rasulullah ﷺ solat bersama kami, beliau lantas menghadap ke arah kami dan memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh yang membuat mata menangis dan hati bergetar…." Riwayat Abu Daud (3991)
9. Menjauhi sebab-sebab terjadinya fitnah dan dosa agar hati kita tidak menjadi keras, maka kita berusaha sekuat mungkin untuk menjauhi sebab-sebab terjadinya dosa atau fitnah.
Oleh kerana itu, Allah Subhanahuwata'ala melarang para sahabat bertanya atau meminta sesuatu hal kepada isteri-isteri Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam kecuali dari belakang tabir.
Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Maksudnya:"Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka". Al-Ahzab ayat 53.
10. Makan makanan yang halal.
Makan makanan yang halal boleh memberikan ketenteraman kepada jiwa kerana sesuai dengan fitrah manusia. Makanan yang haram dan syubhah pada kebiasaannya menjadikan jiwa tidak tenteram, resah dan gelisah kerana bertentangan dengan fitrah.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu". Al-Baqarah ayat 168
سئل الإمام أحمد ما يليّن القلب ؟ فقال: أكل الحلال,
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang, “Dengan apa hati boleh menjadi lembut?” Kemudian beliau pun menjawab, Dengan makan makanan yang halal". Hilyatul-Auliyâ’ IX/182.
11. Solat malam
Solat malam adalah ibadah saranan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Seseorang yang selalu terbiasa solat malam akan dapat mengawal emosinya, kerana mempunyai ketenangan dan kedamaian jiwa.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا
Maksudnya:"Dari Aisyah radhiallahu'anha bahawa Nabi ﷺ melaksanakan solat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata, Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda, "Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?. Al-Bukhari (4460)
12. Beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah di waktu sahur (sebelum Subuh)
Waktu sahur adalah merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan beristighfar.
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Maksudnya:"(Iaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. Ali Imran ayat 17.
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Maksudnya:"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar". Al-Zariyat ayat 18
ِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Maksudnya:"Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam, lantas Ia berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku ampuni?". Al-Bukhari (6940)
Dalam hadith tersebut Nabi Sallallahu'alaihiwasallam meminta umatnya untuk berdoa dan istighfar di waktu sahur. Sebab saat sahur adalah waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Bahkan orang yang beristigfar di waktu sahur ini, nescaya dosanya diampuni dan berpotensi untuk dikabulkan segala permintaannya oleh Allah Subhanahuwata'ala.
Dan orang rajin beristigfar akan disejajarkan dengan orang yang sabar, orang khusyuk dalam solat, para dermawan, orang yang jujur dalam kehidupannya. Dan mereka ditempatkan dalam syurga yang setaraf dengannya.
13. Berteman dengan orang-orang yang soleh,
Lingkungan hidup sangat berpengaruh pada karakter dan perilaku seseorang. Begitu juga, jika kita berteman dengan orang soleh dan hidup dalam lingkungan yang baik, berkunjung ke masjid, mengikuti majlis taklim, maka akhlak kita akan lebih kurang seperti mereka yang senantiasa menjaga diri dari kemaksiatan dan lazat atau ketagih akan kebaikan.
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Maksudnya:"Dari Abu Musa radhiallahu'anhu, dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "Perumpamaan teman yang soleh dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan tukang besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan tukang besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya". Riwayat Bukhari(5108)
Ibrahim al-Khawwash rahimahullah pernah berkata:
دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاء : قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ, وَخَلَاءُ الْبَطْنِ, وَقِيَامُ اللَّيْلِ, وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ السَّحْرِ, وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَ
Obat hati ada lima macam, yaitu: membaca al-Qur’an dengan men'tadabburi'nya, mengosongkan perut, solat malam, mendekatkan diri (kepada Allah) di waktu sahur dan duduk-duduk (berteman) dengan orang-orang yang soleh. Dzammul-Hawa I/70
No comments:
Post a Comment