Sunday, October 18, 2020

Mahsyar: 4 Saksi terhadap diri manusia. Dan juga perbanyakkanlah saksi yang dapat menolong kita di Padang Mashyar nanti.

Mahsyar: 4 Saksi terhadap diri manusia.  Dan juga perbanyakkanlah saksi yang dapat menolong kita di Padang Mashyar nanti. 


Orang yang paling selamat ketika berada di Padang Mahsyar ialah mereka yang datang kepada Allah di dalam keadaan hatinya penuh dengan ketenangan. 


يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ.إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ


Maksudnya:"(Iaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". Asy-Syu'ara' Ayat 89


Namun ada juga yang datang dalam keadaan takut dengan bebanan tanggungjawab yang tidak terlaksana dan saat yang paling menakutkan apabila tiba masanya kita disoal terhadap amalan-amalan dan perbuatan yang dilakukan ketika di dunia. Saat itu kita tidak boleh meminta tolong kepada siapapun, tinggallah kita sendiri yang akan bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri.


كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ


Malsudnya:"Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, Al-Muddatstsir ayat 38.


Di hari Kiamat kelak manusia akan mempertanggungjawabkan atas segala perbuatan mereka di hadapan Allah Subhanahuwata’ala. Saat itu mereka akan ditanya tentang apa-apa saja yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Di saat itu manusia akan membantah terhadap dosa-dosa yang telah mereka perbuat. 

Manusia akan sentiasa menolak dakwaan-dakwaan yang dihadapkan ketika diadili di Padang Mahsyar kerana tidak dapat menerima hakikat bahawa dia melakukan perbuatan itu tanpa adanya bukti-bukti atau saksi. 


Namunpun begitu Allah Subhanahuwata’ala akan menjadikan orang yang melakukan perbuatan baik atau jahat ada saksi terhadap perbuatan mereka itu. Allah Subhanahuwata’ala mendatangkan saksi yang akan membuat manusia terdiam dan tak boleh berkata apa-apa.


Namun orang yang tenang hatinya kerana jaminan pengadilan Allah itu jauh lebih baik daripada pengadilan manusia. 


وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ


Maksudnya:"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan". Al-Anbiya Ayat 47.


Ada 4 saksi yang akan tampil untuk tujuan pembuktian pada hari tersebut:


Saksi Pertama - Allah Subhanahuwata’ala


Saksi pertama yang akan bersaksi tentang perbuatan kita selama hidup di atas bumi Allah adalah Allah sendiri. Allah akan menjelaskan bahwa kita melakukan dosa itu dosa ini, pada haribulan sekian, hari sekian, pukul sekian, di tempat ini. Allah Subhanahuwata’ala senantiasa mengawasi hamba-Nya selama di dunia, meskipun kita tidak melihat-Nya akan tetapi Dia selalu melihat kita.


Allah Subhanahuwata’ala berfirman, 


وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا


Maksudnya:"Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.... Al-Israa’ ayat 17.


قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ


Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu". Al-An'am ayat 19.


قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا ۖ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ


Maksudnya:"Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. Al-'Ankabut ayat 52


أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


Maksudnya:"Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu". Al-Mujadilah ayat 7.


يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَىٰ مِنَ الْقَوْلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا


Maksudnya:"Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan". Al-Nisa ayat 108.


أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ


Maksudnya:"Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahsia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib". Al-Taubat ayat 78.


قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Maksudnya:"Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". Ali 'Imran Ayat 29.


Saksi Kedua - Para Malaikat Allah


Setiap perbuatan kita, tidak terlepas dari pengawasan malaikat-malaikat Allah yang bertugas mencatat amal. Setiap kita apabila berbuat dosa, pasti tercatat pada buku catatan para malaikat-Nya. Tidak ada yang terlewat sedikitpun, semua dicatat sedemikian terperincinya.


Allah Subhanahuwata’ala berfirman,


وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ


Maksudnya:"Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi".  Qaaf ayat 21.


مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ


Maksudnya:"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.. Qaaf ayat 18.


وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ.كِرَامًا كَاتِبِينَ.يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ


Maksudnya:"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan". Al-Infithaar ayat 10-12.


Saksi Ketiga - Bumi Tempat Kita Berpijak


Bumi pun akan menjadi saksi bagi kita di akhirat kelak. Bumi akan menjelaskan bahawa di tempat ini, di tempat itu, si fulan berbuat dosa, di sana fulan berbuat dosa, di sini fulan berbuat dosa. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahuwata’ala di Surah Az-Zalzalah sebagaimana yang disebutkan Kitab Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah,


إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا


Maksudnya:"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya". (Q.S. Az-Zalzalah : 1-5)


Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda,


إِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا


Maksydnya:“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi. Riwayat Tirmizi (2429). Imam Tirmizi mengatakan bahawa hadith ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa sanad hadith ini dha’if. Namun hadith ini ada penguatnya dalam Al Kabir karya Ath Thobrani 4596, sehingga hadith ini dapat dikatakan hasan sebagaimana kesimpulan dari Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Bahjatun Nazhirin, 1: 439.


Saksi Keempat - Diri Kita Sendiri


Mungkin kalau orang lain kita tidak akan percaya, tetapi kalau diri sendiri yang memberikan kesaksian maka kita tidak  dapat mengelak sedikitpun. Pada hari Kiamat nanti, di Hari Pengadilan, Allah akan mengunci mulut kita, dan akan memerintahkan kaki, tangan, dan anggota tubuh kita lainnya untuk bersaksi atas diri kita tentang apa-apa saja yang telah kita lakukan selama di dunia. Bahkan, kulitpun akan bersaksi atas kita.


الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


Maksudnya:"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan". Yaasiin ayat 65.


حَتَّىٰ إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ. وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ


Maksudnya:"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan." Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahawa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Fushshilat : 20-22)


وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ


Maksudnya:"(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. Al-Nahl Ayat 89.


Itulah saksi-saksi yang akan menjelaskan tentang perbuatan apa saja yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia. Kita ketika itu tidak dapat mengelak, kita akan menangis, sedih, meminta kepada Allah agar kembali ke dunia. Akan tetapi Allah tidak mengabulkannya.


وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ


Maksudnya:"Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".Al-Sajdah ayat 12


Itulah pembahasan singkat kita mengenai saksi-saksi pada hari Kiamat. Semoga dengan tulisan ini kita lebih hati-hati, lebih takut kepada-Nya sehingga kita lebih meningkatkan amal ‘ibadah kita.


Seandainya saat ini kita sedang duduk di kursi pengadilan, berhadapan dengan seorang hakim yang sedang mengadili kita atas kesalahan yang telah kita lakukan sebelumnya, disertai saksi yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan, maka mungkin kita pun akan boleh membayangkan betapa menyesal dan malunya kita saat itu. Atau, mungkin saja ada di antara kita yang justeru merasa seperti tak bersalah sama sekali, hingga bahkan tanpa ragu untuk berbohong ataupun sampai membayar saksi untuk ikut berbohong juga, hanya demi sebuah keselamatan yang sementara. Tapi memang demikianlah kenyataan pengadilan manusia di dunia ini, di mana kita boleh berbohong untuk menghindari hukuman, dan bahkan sang hakim sendiri pun juga terkadang boleh salah dalam memberikan keputusannya meskipun kita telah berusaha untuk mengatakan kebenaran.


Namun, kelak di dalam pengadilan yang sesungguhnya pada hari yang sangat berat dan panjang, ketika Sang Maha Hakim justeru sekaligus menjadi Saksi, yang mana telah menyaksikan sendiri segala perbuatan kita selama di dunia, maka ketika itulah kita tidak mungkin dapat menghindar. Kita tentu tidak mungkin menutup-nutupi sesuatu dari Saksi yang justeru telah melihat sendiri tingkah laku kita. Saat itu tiada lagi yang akan boleh kita sembunyikan. Dan ketika itu, amal kebaikan orang-orang yang ingkar dan enggan beriman akan diperlihatkan tanpa pahala apapun, melainkan telah cukup bagi mereka pahala di dunia saja, dan sisanya adalah pertanggungjawaban atas keingkaran dan amal kejahatan mereka. Sedangkan orang-orang yang beriman, akan ada yang amal baiknya diterima dan ada yang tidak, ada yang amal buruknya diampuni dan ada yang dibalas dengan hukuman. Dan semua itu akan menyesuaikan dengan amal perbuatan dan niat masing-masing selama di dunia ini. Sang Maha Hakim akan mengadili dengan sangat tepat, tanpa meleset sedikitpun meski hanya setitik maksiat di dalam hati kita.


Berkaitan hal bumi berbicara atas perintah dari Allah,


يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا . بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا


Maksudnys:“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, kerana sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya".Al Zalzalah ayat 4-5. 


Ayat di atas menunjukkan untuk memperbanyak zikir bila pun dan di mana pun. Faedahnya disebutkan,


إِنَّ فِي دَوَامِ الذِّكْرِ فِي الطَّرِيْقِ وَالبَيْتِ وَالحَضَرِ وَالسَّفَرِ وَالبَقَاعِ تَكْثِيْرًا لِشُهُوْدِ العَبْدِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَإِنَّ البُقْعَةِ وَالدَّارِ وَالجَبَلِ واَلأَرْضِ تَشْهَدُ لِلذَّاكِرِ يَوْمَ القِيَامَةِ


Maksudnya“Sungguh orang yang senantiasa berzikir ketika berada di jalan, di rumah, di saat mukim, di saat safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Kerana tempat-tempat tadi, rumah, gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat.” Lihat: Al Wabilush Shoyyib, hal. 197. 


Begitu pula berpindah tempat saat solat sunat, termasuk pula keutamaan mengerjakan solat sunat di rumah adalah supaya mendapat banyak saksi pada hari kiamat. Sebagaimana keutamaan ini disebutkan oleh Prof. Dr. Musthofa Al Bugho dalam Al Fiqhu Al Manhaji (hal. 159) ketika menjelaskan amalan sunat sesudah solat.


Dalil yang menunjukkan anjuran melaksanakan solat sunat di rumah. Dari Zaid bin Tsabit, Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda,


فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ


Maksudnya:“Solatlah kalian wahai manusia di rumah kalian. Kerana sebaik-baik solat kalian adalah solat di rumahnya kecuali solat wajib.” Riwayat Bukhari (731).


Dari Jabir, Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda,


إِذَا قَضَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ فِى مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيبًا مِنْ صَلاَتِهِ فَإِنَّ اللَّهَ جَاعِلٌ فِى بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْرًا


Maksudnya:“Jika salah seorang di antara kalian menunaikan solat di masjid, jadikanlah solatnya (solat sunat) pula sebagiannya di rumah. Kerana Allah akan menjadikan solat tersebut kebaikan bagi rumah tersebut". Riwayat Muslim (778)


Disunatkan berpindah tempat tersebut untuk memisahkan solat sunat dan solat wajib adalah berdasarkan hadith As Saa-ib bin Yazid bahawa Mu’awiyyah radhiyallahu‘anhu pernah berkata kepadanya, “Apabila engkau telah solat Juma’at, janganlah engkau sambung dengan solat lain sebelum engkau berbicara atau pindah dari tempat solat. Demikianlah yang Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam perintahkan pada kami. Beliau Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda,


أَنْ لاَ تُوصَلَ صَلاَةٌ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ


Maksudnya:“Janganlah menyambung satu solat dengan solat yang lain, sebelum kita berbicara atau pindah dari tempat solat".Riwayat Muslim (883).








No comments:

Post a Comment

Amalan-amalan bermanfaat yang dilakukan oleh Orang Hidup untuk Si Mati

Amalan-amalan bermanfaat yang dilakukan oleh Orang Hidup untuk Si Mati Semua manusia setelah meninggal dunia, mereka akan berada di Alam Bar...