Wednesday, September 23, 2020

Malam pertama di Alam kubur (Barzakh)

Malam pertama di Alam kubur (Barzakh) 


Malam pertama di alam kubur atau dalam bahasa Arab disebut  لَیلَةُ الدَّفن adalah malam pertama mayat dikuburkan.


Sebagaimana suasana malam pertama dialam kubur, tentu tidak seindah pasangan pengantin baru saat menikmati malam pertama di hotel mewah lima bintang. Segala kenikmatan duniawi tersebut hilang saat menjalani malam pertama di alam kubur.


Nikmat bersama anak dan keluarga dengan penuh keceriaan. Hidup dalam kesenangan dan kesihatan terjamin, tertawa melihat tingkah laku anak-anak yang lucu demikian pula kita ditertawakan oleh anak-anak. Namun, tiba-tiba disergap oleh suatu malam, malam saat kita dijemput oleh kematian. Dan datangnya sakaratul maut itu benar, itulah yang kita selalu lari dari membahaskannya.


Malam itulah, malam pertama kita berada dalam alam kubur, sendiri dicengkam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri juga sahabat karib, yang ada hanyalah amal.


Inilah malah pertama, dimana anak menjadi yatim dan isteri menjadi janda, atau suami menjadi duda. Malam pertama yang menggantikan tidur dari tempat yang empuk menuju dinginnya tanah berselimut kain kafan الله اكبر. 


Inilah malam yang mengusir jasad kita dari rumah mewah nan megah, menempati liang lahat yang gelap dan sempit. Kelmarin malam kita masih berpesta ria, makan dan minum bersama-sama sahabat karib. Tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana tubuh kita menjadi santapan cacing-cacing tanah dan serangga.


Pada malam ini, kita baru sadar bahawa ternyata harta, keluarga, jawatan yang kita bekerja keras untuk mendapatnya sampai lalai mengingat Allah Subhanahuwata'ala tidak ada sedikitpun dari semua itu menemani dan membela kita, sebagaimana firman Allah Subhanahuwata'ala, 

  

   أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ. حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ .كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ


Maksudnya:"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,sampai kamu masuk ke dalam kubur.Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), Al-Takasur Ayat 1-3.


Kematian datang dengan tiba-tiba, dia datang tepat waktu tidak bergeser barang sedetik pun serta akan merenggut nyawa dengan paksa, melenyapkan segala nikmatnya dunia, tidak pernah memilah tua, muda, kaya, miskin, sihat mahupun sakit. Allah Ta’ala berfirman, 


اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ


Maksudnya:"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir". Az Zumar ayat 42.


Firman Allah Subhanahuwata'ala, 


وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Maksudnya:"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. Al-A'raf ayat 34.


Inilah malam pada episode pertama dari alam akhirat. Kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya boleh juga menjadi satu lubang diantara lubang neraka.


إِنَّمَا القَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ


Maksudnya: Sesungguhnya kubur satu taman daripada taman-taman Syurga atau satu gaung daripada gaung-gaung neraka.

Riwayat al-Tirmizi (2460) Kata Imam al-Tirmizi, hadis ini gharib.


Maut datang untuk mengeluarkan manusia dari rotasi kehidupan yang selama ini dijalaninya. Rumah yang kokoh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa. Tompokan wang deposit di Bank tidak akan mampu menyogok atau menyuap Malaikatulmaut untuk mengundurkan waktu kematian kita.


Inilah realiti kematian, justeru itu,  siapkah kita untuk menyongsong malam pertama di alam kubur tanpa memperdulikan . pesanan Rasulullah Sallalahu'alaiwasallam Yang bermaksud:"Bahawa orang yang paling cerdas diantara kamu adalah orang yang sering mengingat mati dan mempersiapkan bekal setelah kematiannya." 

Sebagaimana hadith berikut, 


 عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ قَالَ وَمَعْنَى قَوْلِهِ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ يَقُولُ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا قَبْلَ أَنْ يُحَاسَبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيُرْوَى عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا وَيُرْوَى عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ قَالَ لَا يَكُونُ الْعَبْدُ تَقِيًّا حَتَّى يُحَاسِبَ نَفْسَهُ كَمَا يُحَاسِبُ شَرِيكَهُ مِنْ أَيْنَ مَطْعَمُهُ وَمَلْبَسُهُ


Maksudnya:"Dari Syaddad bin Aus dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "Orang yang cerdik adalah orang yang mempersiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian, sedangkan orang yang bodoh adalah orang jiwanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan angan kepada Allah." Dia berkata, Hadith ini hasan, dia berkata, Maksud sabda Nabi "Orang yang mempersiapkan diri" dia berkata, iaitu orang yang selalu menghisab dirinya pada waktu di dunia sebelum di hisab pada hari kiamat. Dan telah diriwayatkan dari Umar bin Al Khattab dia berkata, hisablah (hitunglah) diri kalian sebelum kalian dihitung dan persiapkanlah untuk hari semua dihadapkan (kepada Rabb Yang Mahaagung), hisab (perhitungan) akan ringan pada hari kiamat bagi orang yang selalu menghisab dirinya ketika di dunia." Dan telah diriwayatkan dari Maimun bin Mihran dia berkata, Seorang hamba tidak akan bertakwa hingga dia menghisab dirinya sebagaimana dia menghisab temannya dari mana dia mendapatkan makan dan pakaiannya." Riwayat Tirmizi (2383)


Ketahuilah, setelah jiwa keluar dari raga seseorang, kemudian jasadnya dikebumikan di liang kubur, maka seluruh manusia akan meninggalkannya sendirian di dalam tempat yang asing dan amat menakutkan. Ketakutan ini digambarkan oleh Rasulullah Sallahu'alaihiwasallam, 


هَانِئًا مَوْلَى عُثْمَانَ قَالَ كَانَ عُثْمَانُ إِذَا وَقَفَ عَلَى قَبْرٍ بَكَى حَتَّى يَبُلَّ لِحْيَتَهُ فَقِيلَ لَهُ تُذْكَرُ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَا تَبْكِي وَتَبْكِي مِنْ هَذَا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا الْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ يُوسُفَ


Maksudnya:" Hani` hamba 'Utsman, berkata, 'Utsman menangis bila berdiri di atas kubur hingga janggotnya basah. Dikatakan padanya: Syurga dan neraka disebutkan tapi aku tidak menangis sementara kau menangis kerana ini. 'Utsman berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya kubur adalah tempat akhirat pertama, bila seseorang selamat darinya maka setelahnya lebih mudah dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit." 'Utsman berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Aku tidak melihat suatu pemandang pun melainkan perkuburan lebih mengerikan." Berkata Abu Isa: Hadith ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadith Hisyam bin Yusuf. Riwayat Tirmizi(2230),  Ibn Majah(4257), Ahmad(425)


Renungkanlah bagaimana perjalanan seseorang manusia akan berakhir di dalam kubur. Al-Rifa’i berkata: “ Setiap orang yang takut pada sesuatu pasti akan menghindarinya, kecuali kubur. Tidak ada orang yang ingin lari daripadanya melainkan dia akan datang kepadanya. Dia selalu menunggumu tanpa jemu, dan apabila engkau masuk ke dalamnya, engkau tidak akan kembali selama-lamanya. Renungilah nasib saudaramu yang kini telah dikuburkan: “Dahulu dia menikmati pemandangan yang indah, kini matanya telah tertanggal, dahulu lidahnya petah bertutur, kini cacing tanah telah memakan mulutnya. Dahulu dia sering tertawa, kini giginya hancur terbenam.”


Umar bin Abdul Aziz pernah  berkata kepada beberapa orang sahabatnya di dalam satu majlis, Wahai fulan! engkau telah melepasi satu malam, adakah pernah kau terfikir tentang kubur dan penghuninya? Sekiranya kau tahu apakah keadaan sebenar di dalam kubur, pasti kau tak akan berani mendekatinya.


Umar bin Abdul Aziz pernah  berkata berkata.” Ketahuilah sahabatku, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan. Pemuda akan menjadi tua dan yang hidup akan mati. Celakalah mereka yang tertipu olehnya. Celakalah aku, bagaimana keadaanku ketika bertemu malaikat maut, saat rohku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang akan diturunkan oleh Tuhanku.  Dia terus menangis dan terus menangis, lalu pergi. 


Fasa ini disebut dengan alam barzakh (persinggahan). Ia akan melalui malam-malamnya yang panjang di dalam kubur hingga datang ketentuan Allah untuk membangkitkannya dan mengeluarkannya dari tempat tersebut.


Kebaikan atau amal soleh yang dikerjakan selama di dunia menjadi penyebab terangnya alam kubur. Namun, ada kalanya kubur seseorang terasa gelap kerana kurangnya amal-amal solehnya.


Sebagaimana Rasulullah bersabda tentang kubur seorang wanita berkulit hitam yang bertugas membersihkan masjid, wanita itu meninggal, kemudian beliau mensolatkan wanita itu di atas kuburnya.


 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ أَوْ شَابًّا فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا أَوْ عَنْهُ فَقَالُوا مَاتَ قَالَ أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي قَالَ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا أَوْ أَمْرَهُ فَقَالَ دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ فَدَلُّوهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah bahwa seorang wanita berkulit hitam atau seorang pemuda biasanya menyapu Masjid. Suatu ketika Rasulullah ﷺ kehilangan orang itu, sehingga beliau pun menanyakannya. Para sahabat menjawab, "Orang itu telah meninggal." Beliau bersabda, "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?" Sepertinya mereka menganggap remeh urusan kematiannya. Beliau pun bersabda, "Tunjukkanlah kepadaku di mana letak kuburannya." Maka para sahabat pun menunjukkan kuburannya, dan akhirnya beliau menshalatkannya. Ssetelah itu, beliau bersabda, "Sesungguhnya kuburan-kuburan ini telah dipenuhi kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan mereka cahaya karena shalat aku kerjakan atas mereka." Muslim (1588), Ahmad(8676).


Justetu itu,  sebelum datangnya maut, kewajipan kita di dunia adalah mengusahakan amal-amal soleh yang boleh membawa kepada kebahagiaan di alam barzakh, dan akhirat. Semua amal soleh secara umum menjadi sebab terangnya kubur.Ini masuk dalam keumuman makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. 


يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ


Maksudnya:"(Iaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar".Al-Hadid ayat 12.


Disebutkan dalam hadith sahih, “Solat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti nyata, sabar itu sinar, dan Al-Qur’an adalah pembelamu atau penuntutmu,


عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا


Maksudnya:"Dari Abu Malik al-Asy'ari dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda, "Bersuci adalah setengah dari iman,ucapan 'الْحَمْدُ لِلَّهِ ' memenuhi timbangan, dan ucapan 'سُبْحَانَ' dan ''الْحَمْدُ لِلَّهِ' keduanya memenuhi ruang antara langit dan bumi, solat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran adalah sinar, dan Al-Qur’an adalah manfaat bagimu (kelak) atau hujjah bagimu. Setiap manusia berangkat di pagi hari, maka ada yang menjual dirinya (untuk taat atau maksiat) sehingga membebaskannya (dari azab) atau (hawa nafsunya) akan membinasakannya." Riwayat Muslim(223), Tirmizi(2439), al-Nasai(2394), Ibn Majah(276)


Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahawa Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam mengingatkan tentang solat pada suatu hari, kemudian berkata,


مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ


Maksudnya:“Siapa saja yang menjaga solat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan siapa saja yang tidak menjaga solat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” Riwayat Ahmad 2: 169 dengan sanad yang hasan. 


Melazimi serta dalam mengaji Al-Qur’an dan belajar ilmu syar’i boleh dijadikan sarana untuk terangnya kubur. Ini tidak lepas dari sifat Al-Qur’an sebagai cahaya, sebagaimana firman Allah Subhanahuwata’ala, 


يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا


Maksudnya:"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). (Al Qur’an)".Al-Nisa’ ayat 174.


يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ


Maksudnya:"Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan". Al-Maidah ayat 15.


Menuntut ilmu merupakan kewajipan dan tuntutan terhadap setiap insan. Ini kerana, ilmu merupakan kayu ukur dalam kehidupan kita dalam menentukan samada perkara tersebut baik atau tidak, sah atau batal dalam aqidah dan ibadah. Selain itu, Allah Subhanahuwata'ala juga akan mengangkat orang-orang yang berilmu dengan beberapa darjat berdasarkan firman-Nya:


يَرْفَعِ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ


Maksudnya: “Supaya Allah Subhanahuwata'ala meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan Agama (daripada kalangan kamu) dengan beberapa darjat”. [al-Mujadalah:11]


Berdasarkan firman Allah Subhanahuwata'ala ini, ia menunjukkan akan wujudnya ganjaran di akhirat dan karamah (kemuliaan) di dunia. Maka dengan itu, diangkat orang yang beriman daripada orang yang tidak beriman dan orang yang alim daripada orang yang bukan alim. Telah berkata Ibn Mas’ud RA bahawa Allah Subhanahuwata'ala telah memuji ulama’ di dalam ayat ini iaitu Allah Subhanahuwata'ala mengangkat orang-orang beriman yang diberi ilmu di atas orang-orang beriman yang tidak diberikan ilmu dengan beberapa darjat. [Lihat: Tafsir al-Qurthubi,17/299]


Rasulullah Sallahu'alaihiwasallam bersabda.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُه


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah RA dia berkata; Rasulullah Sallahu'alaihiwasallam telah bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke syurga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur’an dan saling mempelajari di antara mereka, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, mereka akan diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya (untuk masuk syurga), maka nasabnya (keturunannya)  tidak akan boleh meninggikannya untuk masuk syurga).’ Rieayat Muslim (4867). 


No comments:

Post a Comment

Guru, Ustaz selaku pendidik serta kelebihannya dan tanggungjawab pelajar atau murid terhadap gurunya.

Guru, Ustaz selaku pendidik serta kelebihannya dan tanggungjawab pelajar atau murid terhadap gurunya. Profesion sebagai seorang guru adalah ...