Thursday, April 13, 2023

Takut dosa

Takut dosa

Dosa ialah perlakuan maksiat yang dilakukan oleh seseorang.


Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Dosa ialah perbuatan yang menyebabkan pelakunya layak mendapatkan celaan". Lihat Tafsir al-Qurthubi II/20.


Ibnu Hajar al-Haitami berkata, “اَلإِثْمُ (dosa) ialah satu kata yang mencakupi  setiap perbuatan buruk dan keji,baik yang besar mahupun yang kecil.”


Sepertimana Firman Allah Subhanahuwata'ala,


وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ 


“…Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…”. Al-Maidah ayat 2.


Dapat disimpulkan bahawa dosa ialah balasan buruk kerana melakukan atau melanggar larangan Allah Subhanahuwata'ala dan meninggalkan suruhan-Nya. Orang yang akil baligh yang melanggar hukum Allah digelar ‘Asi


Jenis-jenis dosa


Pertama: Dosa besar


Dosa besar adalah dosa yang dalam dalil disebut dengan hukuman (ancaman) khusus di dunia atau di akhirat, atau disebut sebagai dosa yang besar.


Allah Subhanahuwata'ala  berfirman:


إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا


Maksudnya: Jika kamu menjauhkan dosa-dosa besar yang dilarang kamu melakukannya, Kami akan ampunkan kesalahan-kesalahan (dosa kecil) kamu, dan kami akan masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)". Al-Nisa’ ayat 31.


Ibnu Abbas R.Anhuma dalam menjelaskan ayat di atas berkata:


الكَبِيْرَةُ كُلُّ ذَنْبٍ خَتَمَهُ اللهُ بِنَارٍ، أَوْ غَضَبٍ، أَوْ لَعْنَةٍ، أَوْ عَذَابٍ


Maksudnya: “Dosa besar adalah yang Allah akhiri dengan ancaman neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau azab seksa.” (Lihat Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ay al-Quran, 5/59 dan Tafsir al-Quran al-‘Azim, 2/282)


Kedua: Dosa kecil


Dosa kecil adalah dosa yang dalam dalil tidak ada hukuman atau ancaman khusus di dunia atau di akhirat, atau tidak disebut sebagai dosa yang besar.


Contoh dosa kecil


Menghadapnya seseorang itu ke arah kiblat saat buang air kecil mahupun buang air besar, sedangkan antara dia dengan kiblat tidak ada penghalang yang dekat.


Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda,


إذا أتيتُم الغائِطَ فلا تستقبِلوا القِبلةَ، ولا تَستَدبِروها ببولٍ ولا غائِطٍ، ولكِن شرِّقوا أو غَرِّبوا


Maksudnya:"Jika kalian berada di tempat buang air, maka janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya saat buang air kecil mahupun buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat.” Riwayat Bukhari dan Muslim.


Dalam hadith Nabi Sallallahu‘alaihiwasallam juga turut menyebut berkenaan adanya pembahagian dosa besar dan dosa kecil. Sabda Baginda Sallallahu‘alaihiwasallam,


الصَّلاةُ الخمسُ والجمعةُ إلى الجمعةِ كفَّارةٌ لما بينَهنَّ ما لم تُغشَ الْكبائرُ


Maksudnya: “Solat lima waktu dan solat Jumaat ke solat Jum’at seterusnya, menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya, selama mana tidak melakukan dosa besar".Riwayat Muslim (233)


Allah Subhanahuwata'ala berfirman,


وَكُلُّ صَغِيْرٍ وَّكَبِيْرٍ مُّسْتَطَرٌ


Maksudnya:"Dan segala (dosa) yang kecil maupun yang besar (semuanya) tertulis". Al-Qomar ayat 53.


Perlakuan dosa adalah sesuatu yang bakal mengundang malapetaka dan kemurkaan Allah Subhanahuwata'ala.


Firman Allah Subhanahuwata'ala dalam surah Al-Ankabut ayat 40 mengingatkan kita tentang ancaman ini,


فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ


Maksudnya:"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.


Setiap orang beriman pasti akan bimbang dan sangat takut melakukan kemaksiatan apabila membaca ayat al-Quran ancaman daripada Allah Subhanahuwata'ala.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


Maksudnya:"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan..” (Surah At-Tahriim, ayat 6)


Penghuni neraka kelak, tidak akan mati biarpun tubuh badan mereka sentiasa dibakar, dicincang, dipotong atau dirosakkan.


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا أَهْلُ النَّارِ الَّذِينَ هُمْ أَهْلُهَا فَإِنَّهُمْ لَا يَمُوتُونَ فِيهَا وَلَا يَحْيَوْنَ


Maksudnya:"Dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Adapun penduduk neraka yang mana mereka adalah penduduknya, maka mereka tidak akan mati di dalamnya dan tidak pula hidup...". Riwayat Muslim(271)


Dalam Surah Al-Furqan, ayat 65-66, iaitu orang-orang yang meskipun mereka sudah bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah dan mereka takut kepada Allah, namun mereka tetap berdoa memohon kepada-Nya agar menyelamatkan mereka dari siksaan Jahanam.


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا .إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا


Maksudnya:"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.


Nabi Muhammad Salallahu'alaihiwasallam pernah bercerita mengenai kedalaman api neraka.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَدْرُونَ مَا هَذَا قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا


Maksudnya:"Dari Abu Hurairah berkata, Kami bersama Nabi ﷺ tiba-tiba beliau mendengar suara sesuatu yang jatuh berdebuk, Nabi ﷺ bertanya, "Tahukah kalian apa itu?" kami menjawab: Allah dan rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda, "Itu adalah batu yang dilemparkan ke neraka sejak tujuh puluh tahun, ia jatuh ke neraka sekarang hingga mencapai dasarnya". Riwayat Muslim (5078)


Hadith sahih itu menunjukkan saiz neraka sangat besar dan dalam.


Bayangkan, golongan yang mendapat seringan-ringan seksaan di dalam api neraka kelak adalah seorang lelaki yang diberi pakai kasut atau selipar daripada api neraka.


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ


Maksudnya:"Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah Abu Thalib, dia memakai kedua sandal sementara otaknya mendidih karena panasnya". Riwayat Muslim (312)


Merasa takut dengan dosa yang pernah dilakukan, adalah termasuk tanda benarnya taubat seorang hamba atau baiknya iman yang ada di dalam hatinya. Dan juga diharapkan perasaan tersebut lebih mendorong kepada hal yang lebih baik dan semakin dekat dengan Allah dan semakin memperbanyak taubat kepada-Nya.


Sebagaimana hadith dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam bersabda :


لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤمِنُ مَا عِنْدَ الله مِنَ العُقُوبَةِ ، مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ ، وَلَوْ يَعْلَمُ الكَافِرُ مَا عِنْدَ الله مِنَ الرَّحْمَةِ ، مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أحَدٌ


Maksudnya:"Seandainya seorang Mukmin mengetahui azab yang ada di sisi Allah, nescaya tidak ada seorang pun yang akan terlalu bercita-cita untuk meraih syurga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui kasih sayang Allah, nescaya tidak ada seorang pun yang akan berputus asa dari meraih syurga-Nya.” Muslim(4948)


Sesungguhnya azab Allah lebih ditakuti berbanding dengan kenikmatan syurga Allah.


Begitu juga semua orang masuk syurga adalah dengan rahmat Allah Subhanahuwata'ala, bukan sebab amalannya. 


Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu berkata


إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ بِهِ هَكَذَا قَالَ أَبُو شِهَابٍ بِيَدِهِ فَوْقَ أَنْفِهِ…..


Maksudnya:"Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal/kaki gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang." Abu Syihab mengisyaratkan dengan tangannya di atas hidungnya". Bukhari (5833)


Al-Quran dengan jelas menyatakan bahawa kita hendaklah melakukan sebanyak mungkin kebaikan kerana ia boleh menghapuskan dosa-dosa kecil yang kita lakukan. Ini bererti amal kebaikan bakal menyelamatkan kita daripada azab dan seksaan Allah Subhanahuwata'ala. Firman Allah dalam surah Hud ayat 114 :


وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ


Maksudnya:"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.


Marilah sama-sama kita berdoa kepada Allah agar diampuni dosa kita dan juga mereka yang terdahulu daripada kita.


رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ


Maksudnya: "Wahai Tuhan Kami! Ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Amat Melimpah Belas kasihan dan Rahmat-Mu". Surah al-Hasyr ayat 10.


Semoga Allah Subhanahuwata'ala menjauhkan kita daripada segala dosa besar mahupun dosa kecil serta mengurniakan petunjuk dan kekuatan dalam melaksankan titah perintah-Nya. آمين.


No comments:

Post a Comment

Mengurus Keewangan Menurut Islam dalam Era yang Mencabar

Mengurus Keewangan Menurut Islam dalam Era yang Mencabar Segala pujian hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki...